Peran media dalam kehidupan sosial dapat mempresentasikan berbagai informasi dan ide kepada khalayak. Secara tidak langsung, media telah memberi peran dalam membentuk konstruksi sosial yang berkembang di masyarakat. Tidak dipungkiri pula, media telah turut andil dalam memberikan identitas dari standar kecantikan. Salah satu media cetak hiburan adalah majalah. Di Indonesia, majalah Indonesia beragam jenisnya, namun yang telah cukup lama bergaung di Indonesia dan menjadi kegemaran banyak perempuan Indonesia, yakni majalah Femina. Sebagai daya tarik majalah, sampul majalah merupakan hal yang pertama kali diperhatikan. Sebagai majalah perempuan, Femina memakai wajah perempuan untuk cover majalah mereka. Hal ini dilakukan untuk mempertegas identitas mereka sebagai majalah perempuan. Perempuan dalam sampul majalah Femina adalah perempuan yang dianggap cantik dan sesuai dengan isu yang ada pada majalah tersebut. Tulisan ini membahas konstruksi sampul majalah Femina menampilkan standar kecantikan perempuan Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan konstruksitivisme dengan metode semiotik dari Roland Barthes. Sampul majalah Femina mencerminkan bahwa perempuan adalah seorang ibu sekaligus seorang istri, juga memiliki karir yang sukses. Hasil penelitian ini menggambarkan standar kecantikan perempuan Indonesia yang dimunculkan pada majalah Femina adalah muda, berkulit mulus dan putih, bertubuh langsing, menggunakan busana yang sedang tren (high fashion), menggunakan makeup yang tidak berlebihan, dan seksi sekaligus kuat (memiliki power).
CITATION STYLE
Islamey, G. R. (2020). Wacana Standar Kecantikan Perempuan Indonesia pada Sampul Majalah Femina. Jurnal PIKMA : Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema, 2(2), 110–119. https://doi.org/10.24076/pikma.2020v2i2.400
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.