Hampir 25 juta penduduk di Indonesia belum menggunakan toilet. Selain itu, akses air bersih pada penduduk Indonesia juga masih belum baik pada sebagian besar wilayah. Provinsi Sumatera Barat menempati urutan ketiga dalam daftar provinsi dengan kondisi sanitasi terburuk di Indonesia. Salah satu daerah yang paling buruk tingkat sanitasinya beberapa tahun terakhir adalah Kabupaten Padang Pariaman. Sementara, area di sebelahnya yaitu Kota Pariaman, tercatat sebagai salah satu daerah dengan sanitasi terbaik. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji apa saja faktor yang berhubungan dengan sanitasi lingkungan masyarakat di kedua area. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Sebanyak 100 orang dari Kabupaten Padang Pariaman (Rural Area) dan 100 orang dari Kota Pariaman (Urban Area) menjadi respoden dalam penelitian Ini. Penelitian ini berlangsung dari Maret-Oktober 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sanitasi lingkungan masyarakat dengan variabel pengetahuan, kepemilikan jamban, sumber air bersih dan dukungan pemerintah pada kedua area (p-value < 0,05). Sedangkan variabel tingkat pendidikan tidak memiliki hubungan dengan sanitasi lingkungan masyarakat di kedua area (p-value > 0,05). Disarankan kepada pemerintah, bekerjasama dengan instansi lain seperti Puskesmas, Bappeda, Dinas PU dan lain-lain untuk terus meningkatkan upaya perbaikan cakupan sanitasi di wilayah kerja masing-masing
CITATION STYLE
Rahman, A., Firdani, F., Djafri, D., & Andafia, N. I. R. (2021). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sanitasi Lingkungan Masyarakat Di Rural Area Dan Urban Area Di Provinsi Sumatera Barat 2020. Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan, 2(2), 119–128. https://doi.org/10.25077/jk3l.2.2.119-128.2021
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.