Kesenjangan antara permintaan dan ketersediaan produksi beras di Kabupaten Pandeglang harus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan jumlahnya untuk menjaga ketersediaan beras di Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberlanjutan ketersediaan beras di Kabupaten Pandeglang berdasarkan indeks dan status keberlanjutan menggunakan teknik penahbisan RAP-RICE dengan metode Multi Dimensional Scaling (MDS). Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Hasil analisis MDS, teknik RAP-RICE biasa menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan ketersediaan beras di Kabupaten Pandeglang adalah 51,88 yang dikategorikan cukup berkelanjutan.Analisis untuk lima dimensi (ekologi, ekonomi, sosial budaya, kelembagaan dan teknologi) menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan ketersediaan beras di Kabupaten Pandeglang untuk dimensi ekonomi masing-masing relatif tinggi, masing-masing 57,10, yang dikategorikan cukup berkelanjutan; indeks untuk dimensi institusi, ekologi dan teknologi masing-masing adalah 42,58, 40,88, dan 27,86, dikategorikan sebagai kurang berkelanjutan; dan indeks untuk dimensi sosial budaya adalah 22,54 yang dikategorikan tidak berkelanjutan. Hasil analisis leverage menunjukkan bahwa 10 dari 30 atribut berpengaruh sensitivitas terhadap keberlanjutan ketersediaan beras
CITATION STYLE
Cahya, M. R., Wibowo, A. S., & Bukhari, A. (2018). KEBERLANJUTAN KETERSEDIAAN BERAS DI KABUPATEN PANDEGLANG PROVINSI BANTEN. JURNAL AGRIBISNIS TERPADU, 11(2), 181. https://doi.org/10.33512/jat.v11i2.5095
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.