Pengaruh Dosis Pengaplikasian PGPR dan Perbedaan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum)

  • Tiana Noverani C
  • Sudiarso S
N/ACitations
Citations of this article
18Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Sayuran diperlukan untuk tubuh dalam jumlah yang besar. Permintaan terhadap komoditas sayuran terus meningkat ditambah dengan meningkatnya jumlah penduduk. Salah satu jenis sayuran yang dibudidayakan di Indonesia yaitu tanaman tomat. Tomat adalah salah satu sayuran buah yang cukup diminati oleh masyarakat karena memiliki banyak manfaat serta rasa yang enak. Produksi tomat yang paling banyak di Indonesia berada di daerah Jawa Barat. Berdasarkan data dari BPS (2019), produksi tomat di Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan, padahal konsumsi tomat selalu mengalami kenaikan sebesar 4,14\% (Suwandi, 2017). Penurunan produksi tanaman tomat dapat disebabkan oleh kurangnya unsur hara serta, hama dan penyakit, serta jarak tanam yang kurang tepat. Peningkatan produksi tanaman tomat dapat dilakukan dengan intensifikasi pertanian seperti pengaturan jarak tanam serta penambahan PGPR agar pertumbuhan serta hasil yang didapatkan lebih optimal. Penelitian dilaksanakan mulai Juni hingga September 2021 bertempat di Lahan Pertanian Pangkalan Sodong, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Alat dan bahan yang digunakan berupa kotak, kardus, tray, cangkul, ajir, tali raffia, timbangan, meteran, yellow sticky trap, alat tulis, benih tomat varietas Servo, PGPR cair, pupuk urea, SP-36, pupuk kandang ayam, pupuk KCl, dan pestisida furadan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor dan didapatkan 9 kombinasi perlakuan sehingga terdapat 27 unit percobaan. Faktor pertama yaitu penggunaan PGPR : P0: Tanpa PGPR, P5: 5 L/ ha, dan P10: 10 L/ ha. Faktor kedua yaitu jarak tanam: J0: 70x 50 cm, J1: 60 x 50 cm , dan J2: 50 x 50 cm . Data yang didapatkan dari hasil pengamatan, selanjutnya akan dilakukan analisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf nyata 5\%, dengan tujuan untuk mengetahui nyata atau tidaknya pengaruh dari perlakuan yang telah diberikan. Apabila didapatkan pengaruh nyata maka akan dilanjutkan dengan uji BNJ dengan taraf 5\%untuk mengetahui perbedaan di antara perlakuan. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara pengaplikasian PGPR dan pengaturan jarak tanam. Interaksi antara pengaplikasian PGPR dan pengaturan jarak tanam dapat dilihat dari data tinggi tanaman pada 2-4 MST dengan presentase peningkatan sebesar 56,3\%, data jumlah daun dari 2-4 MST dengan presentase peningkatan sebesar 51,43\%, data bobot segar tanaman per minggu pada 2- 4 MST dengan presentase peningkatan sebesar 26,76\%, data bobot kering tanaman per minggu pada 2-4 MST dengan presentase peningkatan sebesar 46,65\%, data jumlah buah per tanaman dengan presentase peningkatan sebesar 55,76\%, data bobot buah per tanaman 183,56\%, dan data hasil panen per-hektar dengan presentase peningkatan sebesar 69,67\%. Dosis PGPR 5L/ha dan PGPR 10L/ha dapat digunakan di seluruh jarak tanam.

Cite

CITATION STYLE

APA

Tiana Noverani, C., & Sudiarso, S. (2022). Pengaruh Dosis Pengaplikasian PGPR dan Perbedaan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum). Produksi Tanaman, 10(1), 35–44. https://doi.org/10.21776/ub.protan.2022.010.01.05

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free