Cabai merah adalah salah satu tanaman utama dari salah satu tanaman petani di Indonesia. Permasalahan yang timbul adalah sulit untuk menentukan biji cabai mana yang baik dan tahan terhadap virus. Selain itu, petani juga kesulitan menentukan benih yang baik dengan harga terjangkau. Sulitnya menentukan benih putih yang baik membuat sebagian petani gagal panen dan menderita kerugian yang cukup besar. Penelitian ini dilakukan di Desa Bandar Siantar, Kabupaten Gunung Malela. Data diperoleh dengan mewawancarai dan mengamati langsung ke petani cabai. Penelitian ini menggunakan teknik sistem pendukung keputusan dengan metode Multi-Objective Optimization berdasarkan Analisis Rasio (MOORA) yang dapat membantu petani untuk merekomendasikan benih cabai yang baik. Kriteria penilaian yang digunakan sebanyak 6 yakni: Harga bibit (C1), Masa Panen (C2), Panjang Buah (C3), Berat Buah (C4), Penyakit Cabai (C5), Banyaknya Cabang (C6) dan 8 alternatif, yaitu: Lado (A1), Taro (A2) ), Belinda (A3), TM (A4), Kripsy (A5), Tebing (A6), Indra Pura (A7) dan Keling (A8). Hasil penelitian menunjukkan jenis Lado (A1) dengan nilai (Yi (maks) = 0,2080) menjadi rekomendasi pertama, TM (A4) dengan nilai (Yi (maks) = 0,2071) berada di peringkat kedua dan Indra Pura (A7) dengan nilai (Yi (maks) = 0,1974) menjadi tempat ketiga. Penelitian ini diharapkan dapat membantu para petani untuk menghindari kegagalan panen, mereka dapat membantu para petani untuk menghindari kegagalan panen, terutama di desa Bandar Siantar, Kabupaten Gunung Malela.
CITATION STYLE
Fadlan, C., Windarto, A. P., & Damanik, I. S. (2019). Penerapan Metode MOORA pada Sistem Pemilihan Bibit Cabai (Kasus: Desa Bandar Siantar Kecamatan Gunung Malela). Journal of Applied Informatics and Computing, 3(2), 42–46. https://doi.org/10.30871/jaic.v3i2.1324
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.