Smart agriculture pada aplikasi monitoring penyiraman otomatis dibuat untuk perawatan tanaman untuk pengendalian terhadap suhu dan kelembaban, tanaman akan baik pada suhu dan kelembapn idela, penyiraman harus dilakukan untuk keberlangsungan hidup tanaman. Kurangnya pemeliharaan tanaman ketika pemilik tanaman berkendala untuk merawat tanaman, sehingga tanaman diperkebunan tidak terawat. Pada penelitian membuat rancangan sistem monitoring kelembapan udara, suhu dan kelembaban tanah berbasis IoT untuk penyiraman secara otomatis pada tanaman hias berdasarkan nilai suhu kelembaban udara disekitar dan kelembaban tanah. Sistem menggunakan sensor DHT22 dan Soil Moisture untuk mengukur kelembapan udara, suhu dan kelembaban tanah yang diolah dengan ESP8266 untuk dikirim ke platform thinger.io dan diterima perangkat aplikasi monitoring. Pengujian melakukan perbandingan keakuratan algoritma fuzzy inference untuk menentukan durasi penyiraman. Rancang sistem dengan aturan fuzzy inference tsukamoto memiliki akurasi yang baik dari hasil pergukuran 100% data yang sesuai, sedangkan aturan metode fuzzy inference mamdani mendapatkan data 45% yang sesuai dari minimal 20 detik dan penyiraman durasi lama maksimal 30 detik. Hasil pengujian seluruh sistem yaitu hasil kuantitatif yaitu rata-rata durasi penyiraman yang dihasilkan metode tsukamoto 25 detik dan rata – rata yang dihasilkan pada metode mamdani 12 detik dan selisih presentase 51,94% dari pengukuran.
CITATION STYLE
Karel, F. N. (2022). Smart Agriculture: Pengendalian Kelembapan dan Suhu Pada Penyiraman Otomatis Tanaman Berbasis IoT. JATISI (Jurnal Teknik Informatika Dan Sistem Informasi), 9(2), 839–854. https://doi.org/10.35957/jatisi.v9i2.1882
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.