Pendahuluan: Prevalensi orang yang mengalami gangguan pada fungsi penghidu meningkat seiring dengan pertambahan usia. Gangguan fungsi penghidu dianggap sebagai salah satu faktor risiko terjadinya malnutrisi pada lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti apakah terdapat hubungan antara gangguan fungsi penghidu dan status gizi pada lansia. Metode: Penelitian analitik secara komparatif dengan pendekatan potong lintang terhadap kelompok lansia. Responden berasal dari di Pusat Santunan Keluarga/PUSAKA di Jakarta Barat (periode Mei-Juni 2016) dengan pengambilan sampel random sampling. Status nutrisi, fungsi kognitif dan penghidu dinilai dengan penilaian MNA, instrumen MMSE dan penilaian fungsi penghidu. Hasil: 207 orang ikut serta pada penelitian ini; 67,1% responden merupakan perempuan. Gangguan fungsi penghidu dan status gizi malnutrisi ditemukan sebanyak 46,5% dan 42,5%. Analisa bivariat menemukan adanya hubungan bermakna antara fungsi penghidu dan status gizi (p=0,006), fungsi penghidu terhadap skor MMSE (p=0,001). Pada analisa multivariat regresi logistik tidak ditemukan hubungan yang bermakna antara fungsi penghidu dan status gizi terhadap variabel-variabel yang diteliti. Simpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara fungsi penghidu dan status gizi lansia.
CITATION STYLE
Bibang, B., Barus, J. F. A., & Turana, Y. (2020). HUBUNGAN GANGGUAN FUNGSI PENGHIDU DAN STATUS GIZI PADA LANSIA DI PUSAT SANTUNAN KELUARGA DI JAKARTA BARAT. Damianus: Journal of Medicine, 19(1), 44–55. https://doi.org/10.25170/djm.v19i1.1155
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.