Sastra dan pariwisata sejak lama mempunyai hubungan erat namun kurang mendapat perhatian dari para peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aspek narasi pariwisata dalam dongeng Nusantara Bertutur yang dimuat koran Kompas sepanjang tahun 2019. Data dipilih secara selektif dari seluruh dongeng yang dimuat setiap hari Minggu. Dari sebanyak 49 dongeng yang dimuat sepanjang 2019, 25 di antaranya mengandung narasi tentang daya tarik, perjalanan, atau aktivitas wisata. Data dianalisis dengan pendekatan sastra pariwisata dengan penekanan pada tema, latar, tokoh, dan aspek pariwista yang dinarasikan dalam dongeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dongeng Nusantara Bertutur lebih dari sekadar hiburan, karena juga mengandung lukisan keindahan alam (matahari terbit, keindahan danau, pantai, alam bawah laut, dan alam perdesaaan); aneka ragam kuliner Nusantara; dan narasi tentang tradisi atau ritual Nusantara seperti Upacara Kasada dan Hari Raya Karo di Bromo (Jawa Timur), karnaval Sigale-gale di Danau Toba, serta Jathilan di Magelang Jawa Tengah. Artikel ini menawarkan pemahaman baru bahwa dongeng tidak saja sarat cerita dengan pesan etika dan moral atau pelipur lara tetapi juga mengandung promosi daya tarik wisata dan pengenalan aneka tradisi dan budaya Nusantara kepada anak-anak.
CITATION STYLE
Darma Putra, I. N., & Riska, E. L. (2022). Bukan Sekedar Pelipur Lara: Promosi Pariwisata dalam Dongeng “Nusantara Bertutur” Koran Kompas 2019. Mudra Jurnal Seni Budaya, 37(1), 1–12. https://doi.org/10.31091/mudra.v37i1.1600
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.