ABSTRAK: Sungai Grindulu memiliki potensi bahan galian berupa pasir yang dimanfaatkan sebagai material pembangunan prasarana fisik. Penambangan pasir sungai dapat menyebabkan terjadinya penurunan dasar sungai yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur umum. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengendalikan penurunan dasar sungai adalah pembangunan groundsill. Penelitian ini menganalisis penyebaran sedimen di sungai Grindulu sebelum dan sesudah pembangunan groundsill serta pengaruh penambangan pasir terhadap perubahan dasar sungai menggunakan bantuan perangkat lunak HEC-RAS 4.1.0. Hasil simulasi menunjukkan bahwa tanpa groundsill, dasar sungai mengalami degradasi rata-rata 0,602 m dan agradasi rata-rata 0,505 m. Dengan groundsill tanpa penambangan pasir, terjadi degradasi rata-rata 0,659 m dan agradasi rata-rata 0,483 m. Dengan groundsill dan penambangan pasir, terjadi degdarasi rata-rata 1,017 m dan agradasi rata-rata 0,627 m. Direkomendasikan lokasi penambangan baru dengan kapasitas produksi 65 m 3 /hari. Dalam periode 5 dan 10 tahun yang akan datang, simulasi angkutan sedimen berdasarkan rekomendasi lokasi dan kapasitas penambangan pasir baru menunjukkan bahwa terjadi degradasi rata-rata 0,569 m dan 0,846 m. Sedangkan agradasi yang terjadi rata-rata sebesar 0,487 m dan 0,545 m. Kata kunci: sedimen, HEC-RAS, penambangan pasir, degradasi, agradasi ABSTRACT: Grindulu river has potential minerals of sand that used as material of physical infrastructure construction. River sand mining causes riverbed degradation that result damage of public infrastructure. One of the efforts made to control riverbed degradation is construction of groundsill. This study analyze sediment distribution in Grindulu river before and after groundsill construction and the effect of sand mining on riverbed changes using HEC-RAS 4.1.0 software. The simulation result shows that without groundsill, the average of riverbed degradation is 0.602 m and average of aggradation is 0.505 m. With groundsill and without sand mining, the average of riverbed degradation is 0.659 m and average of aggradation is 0,483 m. With groundsill and sand mining, the average of riverbed degdaration is 1,017 m and average of aggradation is 0.627 m. New site of sand mining recommended with production capacity of 65 m 3 /day. In the period of next 5 and 10 years, sediment transport simulations based on recommended location and capacity of new sand mining site show that the average of riverbed degradation is 0.569 m and 0.846 m. While the average of aggradation is 0.487 m and 0.545 m.
CITATION STYLE
Budi, S., Dermawan, V., & Yuliani, E. (2017). EFEKTIFITAS GROUNDSILL TERHADAP PENYEBARAN SEDIMEN SUNGAI GRINDULU KABUPATEN PACITAN. Jurnal Tenik Pengairan, 008(01), 112–123. https://doi.org/10.21776/ub.jtp.2017.008.01.11
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.