PERISTIWA PENTAKOSTA DIPANDANG DARI PERSPEKTIF TEOLOGI YANG TRANSFORMATIF

  • Pradipta D
N/ACitations
Citations of this article
61Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract The Pentecostal events that took place in the Acts 2, are believed to be the fulfillment of the prophecy of the prophet Joel (Joel 2: 28-32); at least, that is the Pentecostals’ perspective today. The problem that arises is that often the outpouring of the Holy Spirit is not seen as a precursor of change or transformation whether it is individual or ecclesiological (liturgical worship). People tend to ignore the contribution of Holy Spirit in the life of believers. The resurrection of Jesus Christ is indeed a very important event, but Pentecost is what drives the apostles to be witnesses of Christ. In this paper, we try to describe the impact of the outpouring of the Holy Spirit in Acts 2: 1-4 in two aspects namely the narrow (personal) aspect, and broad (ecclesiological) aspect. In a narrow aspect, Pentecost changes the lives of believers as empowerment for mission and the starting point for changing the character of believers in a positive direction. In a broad aspect, it turns out that the outpouring of the Holy Spirit also brought changes to the liturgy of the great worship that is seen today at Pentecostal vs. worship. non-Pentakota. Researchers argue, the striking difference is because the Pentecostals' response to the outpouring of the Holy Spirit itself is very accommodating and responsive. Pentecost worship is a worship that is sensitive to the empowerment of the Holy Spirit manifested in spiritual gifts. These spiritual gifts have a significant impact on communal growth.   Keywords: pentecost; transformation; ecclesiology; pneumatology; holy spirit   Abstrak Peristiwa Pentakosta yang terjadi di Kisah Para Rasul pasal yang ke-2, diyakini sebagai penggenapan nubuatan nabi Yoel (Yl. 2:28-32); setidaknya, itulah perspektif kaum Pentakosta sekarang ini. Permasalahan yang timbul adalah seringkali pencurahan Roh Kudus tidak dipandang sebagai sebuah prekursor atas perubahan atau transformasi baik itu bersifat individu maupun secara eklesiologi (liturgi ibadah). Pemahaman yang terlalu kritosentris cenderung mengabaikan sumbangsih pneumatologis di dalam kehidupan orang percaya. Kebangkitan Yesus Kristus memang peristiwa yang sangat penting, tetapi Pentakosta yang mendorong para rasul menjadi saksi Kristus. Di tulisan ini, peneliti berusaha menggambarkan dampak pencurahan Roh Kudus di dalam Kisah Para Rasul 2:1-4 di dalam dua aspek yaitu aspek yang sempit (pribadi), dan aspek yang luas (eklesiologi). Dalam aspek sempit, Pentakosta mengubahkan kehidupan orang percaya sebagai pemberdayaan untuk misi serta titik tolak perubahan karakter orang percaya ke arah yang positif. Dalam aspek luas, ternyata pencurahan Roh Kudus juga membawa perubahan pada liturgi ibadah raya yang sebagaimana dilihat sekarang ini di ibadah Pentakosta vs. non-Pentaksota. Peneliti berargumen, perbedaan mencolok adalah karena respons umat Pentakosta terhadap peristiwa pencurahan Roh Kudus sendiri yang sangat akomodatif dan responsif. Ibadah Pentakosta merupakan sebuah ibadah yang peka terhadap pemberdayaan Roh Kudus yang termanifestasi dalam karunia-karunia roh. Karunia roh tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan komunal.   Kata Kunci: pentakosta; transformasi; eklesiologi; pneumatologi; roh kudus

Cite

CITATION STYLE

APA

Pradipta, D. A. (2020). PERISTIWA PENTAKOSTA DIPANDANG DARI PERSPEKTIF TEOLOGI YANG TRANSFORMATIF. Matheo : Jurnal Teologi/Kependetaan, 10(1), 12–22. https://doi.org/10.47562/matheo.v10i1.98

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free