Coffee shop saat ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat untuk menikmati kopi, tetapi telah menjadi tempat bersosialisasi, hiburan, dan produktivitas. Beberapa pengunjung coffee shop memiliki kecenderungan untuk beraktivitas dan menghabiskan waktu di coffee shop secara berkala, sehingga secara tidak sadar penggunaan ruang yang berulang dapat menciptakan keterikatan emosi pada tempat (place attachment). Penelitian ini membahas tingkat keterikatan terhadap ruang antara responden laki-laki dan perempuan di coffee shop. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan teknik survei dengan menyebarkan kuesioner kepada 36 orang pengunjung coffee shop, menggunakan metode analisis uji beda rata-rata dua sampel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keterikatan terhadap ruang di Roemah Kopi tergolong dalam kategori sedang dan hasil hipotesis tidak terbukti karena tidak terdapat perbedaan tingkat keterikatan antara responden laki-laki dan perempuan. Penelitian ini memberikan referensi untuk penelitian lebih lanjut tentang place attachment pada ruang publik.
CITATION STYLE
Setiati, G., Santosa, I., & Syarief, A. (2015). GENDER DAN PLACE ATTACHMENT PADA COFFEE SHOP DI BANDUNG. Jurnal Sosioteknologi, 14(3), 298–310. https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2015.14.3.8
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.