Kelurahan Mojolangu merupakan salah satu bagian dari wilayah kerja Puskesmas Mojolangu. Jumlah kunjungan balita batuk/kesukaran bernafas selama tahun 2018 sebanyak 365 balita dan yang mengalami pnemonia sebanyak 62 balita. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa partisipasi ibu bayi dan balita dalam kegiatan posyandu bayi dan balita hanya mencapai 30%. Rendahnya partisipasi bayi dan balita dalam kegiatan posyandu bayi dan balita dapat disebabkan karena kurang maksimalnya peran kader posyandu bayi dan balita. Tujuan PKM ini adalah meningkatkan citra diri kader Posyandu Bayi dan Balita. Target khusus yang ingin dicapai adalah membekali kader dengan kemampuan dasar kesehatan agar dapat membantu petugas kesehatan dalam upaya pencegahan komplikasi batuk pilek dan diare pada bayi dan balita di wilayah Kelurahan Mojolangu. Metode yang digunakan mencakup pelatihan, pembinaan dan pendampingan. Pelatihan yang diberikan pada kader berupa: kemampuan memberikan penyuluhan kesehatan sederhana terkait penyakit yang sering terjadi pada bayi dan balita seperti batuk, pilek, diare maupun sampai ke gizi buruk, penimbangan berat badan, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS) bayi dan balita, kemampuan mengenali tanda-tanda bahaya umum dan mampu memberikan saran rujukan, serta mampu memotivasi masyarakat untuk berperan aktif dalam posyandu bayi dan balita. Pembinaan dan pendampingan dilakukan dalam penyelenggaraan posyandu Bayi dan Balita untuk mengevaluasi hasil pelatihan yang telah diberikan pada kader Posyandu Bayi dan Balita.
CITATION STYLE
P, Y. A., & Kusbandiyah, J. K. (2020). PELATIHAN, PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN KADER POSYANDU BAYI DAN BALITA DALAM PENATALAKSANAAN MTBS DI KELURAHAN MOJOLANGU KOTA MALANG. JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia), 4(2), 137–145. https://doi.org/10.33366/japi.v4i2.1577
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.