Indonesia memiliki kondisi geologis, geografis, hidrologis, demografis dan sosiologis yang menjadikannya rawan terhadap bencana. BNPB merilis terdapat 53.000 desa rawan bencana di Indonesia. Risiko bencana dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu ancaman, kerentanan dan kapasitas. Satu faktor yang lebih memungkinkan dilakukan dalam pengurangan resiko bencana adalah peningkatan kapasitas masyarakat melalui pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana). Kabupaten Lampung Selatan memiliki 4 Destana dari 152 desa rawan bencana yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji permasalahan tentang penyebab rendahnya jumlah destana dan alternatif pemecahannya melalui sumber pendanaan yang mengkolaborasi berbagai sumberdaya. Metodologi yang dilaksanakan adalah melalui pengumpulan data primer, sekunder dan analisis tentang Destana di Lampung Selatan. Hasil penelitian menunjukan penyebab rendahnya jumlah destana adalah keterbatasan APBD Kabupaten, kurangnya pemanfaatan dana desa dan dana CSR, dan kurang optimalnya integrasi antara stakeholder. Alternatif solusi yang ditawarkan adalah sumber-sumber pendanaan pembentukan Destana dengan 3 mekanisme yaitu melalui, pemanfaatan dana desa, dana CSR, dan Transfer Anggaran Kabupaten berbasis Ekologi (TAKE).
CITATION STYLE
Ratnasari, Z., & Wildawati, W. (2022). Sumber-Sumber Pendanaan Pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) Dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Masyarakat Menghadapi Bencana di Kabupaten Lampung Selatan. Bappenas Working Papers, 5(3), 308–333. https://doi.org/10.47266/bwp.v5i3.110
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.