Pemanfaatan Chitosan Dari Limbah Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus) sebagai Adsorben Logam Timbal (Pb)

  • Supriyantini E
  • Yulianto B
  • Ridlo A
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
151Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

AbstractUtilization of Chitosan From Wastewater Shell (Portunus pelagicus) as Lead Metal Adsorbent (Pb) Chitosan is able to be one solution to reducing the pollution of heavy metals in waters, as capable of binding of heavy metal ions by utilizing the amine and hydroxyl groups on chitosan. This research aims to know the adsorption ability of chitosan against heavy metals lead (Pb). Chitosan is made from the waste of a small crab attaching shells were taken from the village of Betahwalang, Demak. The method used is the method with the demineralisasi using 1 N HCl for 1 hour, deproteinasi with 3.5% NaOH for 1 h, and deasetilasi using NaOH 50% for 2 hours. FTIR analysis of the results showed the degree of Deasetilasi Chitosan of 80.30% with 36.84% yield. Solution of Pb of Pb (CH3COO)2 at a concentration of 10 mg/L is used as pollutants, and the concentration of chitosan used in adsorption process i.e. 1, 2, 4, and 8%. Stirring on the process of adsorption using a magnetic stirrer with a speed of 200 rpm for 30 minutes. The metal content of Pb in the chitosan is then analyzed using AAS (Atomic Absorption Spectrophotometric). The results showed that chitosan obtained from shell small crab attaching has the potential as a bioadsorben metals Pb, the concentration of chitosan 1, 2, 4, 8% & each have an absorbance of 8.31; 35.62; 45.24 & 57.74%. Keywords: Chitosan, metals Pb, Adsorption, crab Shells  AbstrakKitosan mampu menjadi salah satu solusi mengurangi pencemaran logam berat di perairan, karena mampu mengikat ion-ion logam berat dengan memanfaatkan gugus hidroksil dan amina yang terdapat pada chitosan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan adsorpsi chitosan terhadap logam berat Timbal (Pb). Chitosan dibuat dari limbah cangkang rajungan yang diambil dari desa Betahwalang, Demak. Metode yang digunakan adalah metode kimia dengan demineralisasi menggunakan HCl 1 N selama 1 jam, deproteinasi dengan NaOH 3,5 % selama 1 jam, dan deasetilasi menggunakan NaOH 50 % selama 2 jam. Hasil analisis FTIR  menunjukkan Derajat Deasetilasi kitosan sebesar 80,30 % dengan rendemen 36,84 %. Larutan Pb dari  Pb(CH3COO)2 pada konsentrasi 10 mg/L digunakan sebagai polutan, dan konsentrasi chitosan yang digunakan pada proses adsorpsi yaitu 1, 2, 4, dan 8 %. Pengadukan pada proses adsorpsi menggunakan magnetic stirrer dengan kecepatan 200 rpm selama 30 menit. Kandungan logam Pb yang ada di dalam chitosan kemudian dianalisis dengan menggunakan  metode AAS (Atomic Absorption Spectrophotometric). Hasil penelitian menunjukkan bahwa chitosan yang didapatkan dari cangkang rajungan mempunyai potensi sebagai bioadsorben logam Pb, konsentrasi chitosan 1, 2, 4, & 8 %  masing-masing memiliki daya serap sebesar 8,31; 35,62 ; 45,24  & 57,74 %. Kata Kunci : Chitosan, logam Pb, Adsorpsi, Cangkang Rajungan

Cite

CITATION STYLE

APA

Supriyantini, E., Yulianto, B., Ridlo, A., Sedjati, S., & Nainggolan, A. C. (2018). Pemanfaatan Chitosan Dari Limbah Cangkang Rajungan (Portunus pelagicus) sebagai Adsorben Logam Timbal (Pb). Jurnal Kelautan Tropis, 21(1), 23. https://doi.org/10.14710/jkt.v21i1.2399

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free