Krisis karakter memunculkan karakter anarkis, kesombongan, koruptif, keserakahan dan sebagainya. Karakter ini salah satunya disebabkan manusia melupakan keberadaan Allah SWT. dan tidak mampu mengkontrol hawa nafsu yang ingin selalu merasakan kenikmatan duniawi. Untuk mengatasi krisis karakter tersebut, tasawuf Irfani-akhlaki bisa menjadi solusi, karena tasawuf tersebut merupakan pendidikan mental-spritual untuk menjadikan manusia sebagai makhluk yang berkarakter spiritualis dan humanis. Pendidikan seperti ini juga diterapkan dalam majlis dzikir manaqib Syaikh Abdul Qadir Jailani di Pesantren Al-Qodiri Jember, sehingga setiap tahun jamaahnya semakin banyak, baik dari dalam maupun luar negeri. Para tokoh ulama dan umara’ meyakini dan mengakui bahwa majlis ini sebagai tempat untuk mengatasi krisis karakter yang dihadapi agama dan bangsa. Dari latar belakang ini, penelitian ini difokuskan pada Konsep Pendidikan Karakter Persepektif Dzikir Manaqib Syaikh Abdul Qodir Jailani di Pondok Pesantren Al-Qodiri Jember. Untuk mendiskripsikan fokus penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus, pengumpulan data melaui observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif Miles dan Huberman dan valilditas data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang telah terhimpun, akhirnya dihasilkan simpulan penelitian, yaitu:: 1) pembelajaran pendidikan karakter adalah proses internalisasi dan pembudayaan nilai-nilai spiritual yang bersumber dari ahlussunnah waljamaah; 2) tujuan pembelajaran pendidikan karakter adalah untuk membentuk karakter jamaah dzikir manaqib yang pancasilais dengan berlandaskan pada nilai-nilai spiritual, sehingga jamaah bisa mengaplikasikan dalam kehidupan beragama, bermasyarakat, dan berbangsa dengan harapan agar mendapatkan barakah, syafaat Rasulullah, Idzin dan Ridho Allah SWT. ; 3) nilai-nilai pembelajaran pendidikan karakter meliputi nilai ketuhanan, zuhud/kesederhanaan, kemanusiaan, kebijaksanaan dan permusyawaratan, persatuan (ukhuwah Islamiyah) dan keadilan; dan 4) implementasi pembelajaran pendidikan karakter dilakukan dengan tiga tahap, yaitu: takhalli, tahalli dan tajalli. Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Tasawuf Akhlaqi
CITATION STYLE
Anam, N. (2018). Pembelajaran Pendidikan Karakter dalam Konteks Tasawuf Irfani-Akhlaqi. AL-WIJDÃN Journal of Islamic Education Studies, 3(2), 146–159. https://doi.org/10.58788/alwijdn.v3i2.142
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.