Tradisi semiotika adalah salah satu tradisi penting dalam kajian media dan komunikasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaplikasian teori-teori semiotika dalam kajian media dan komunikasi guna menemukan aspek-aspek problematis di dalamnya. Dengan menggunakan metode tinjauan pustaka, penelitian ini menganalisis dua belas artikel yang menggunakan metode analisis semiotika. Kedua belas artikel yang dipilih telah diterbitkan oleh jurnal-jurnal ilmu komunikasi yang terindeks Sinta 2. Hasil menunjukkan bahwa iklan, film, majalah, gambar buku anak, teks pidato, dan simbol-simbol dalam ritual adat telah dijadikan objek penelitian dan masing-masing dianalisis berdasarkan teori semiotika Greimas, Barthes, Peirce, dan Lotman. Problem mendasar yang ditemukan adalah kerancuan bentuk penafsiran khususnya pada penelitian-penelitian terdahulu yang menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Umumnya kerancuan itu terjadi ketika tafsir di tingkatan denotatif dicampuradukkan dengan tafsir di tingkat konotatif. Dalam konteks semiotika Peirce, kecenderungan analisisnya terfokus pada bagian Objek (O) dan mengabaikan bagian Representamen (R) dan Interpretan (I). Padahal dalam basis teori Peirce, objek, representamen, dan interpretan adalah satu kesatuan unit analisis yang tidak terpisahkan dan brsifat parsial. Kekeliruan, kerancuan, atau ketidaktepatan analisis bisa menjadi persoalan mendasar dari tafsir semiotika..
CITATION STYLE
Talani, N. S., Kamuli, S., & Juniarti, G. (2023). Problem tafsir semiotika dalam kajian media dan komunikasi: Sebuah tinjauan kritis. Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi, 9(1), 103. https://doi.org/10.30813/bricolage.v9i1.3407
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.