UNGKAPAN PANTANG LARANG MASYARAKAT MELAYU BELANTIK

  • Syahrir E
N/ACitations
Citations of this article
48Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

The study aims to describe  about abstinence forbids of Belantik Malay community and to obtain  to  know  meaning  and  value  that  contained  in  the  abstinence  forbids.  The  writer found that there were twenty three abstinence forbids of the Belantik Malay community. By applying qualitative descriptive method, it is obtained that the abstinence forbids observed in Belantik Malay contain in terms of the religion, education, custom, and health. In fact, the  abstinence  forbids  had  a  magic  power  that  used  as  a  guidance  the  way  of  life  of Belantik Malay community. They believe that they will get side effects if they disobey them individually and in their group.AbstrakPenelitian  ini  bertujuan    untuk  mendeskripsikan  ungkapan  pantang  larang  dalam masyarakat  Melayu  Belantik.  Selain  itu,  tulisan  ini  juga  bertujuan  untuk  mengetahui makna  dan  nilai  yang  terkandung  dalam  ungkapan  pantang  larang  tersebut.  Penulis menemukan terdapat  dua  puluh  tiga  ungkapan  pantang  larang  dalam masyarakat Melayu Belantik. Melalui metode  deskriptif  kualitatif  tergambar  bahwa  ungkapan  pantang  larang dalam  masyarakat  Melayu  Belantik mengandung  nilai  agama,  pendidikan,  adat,  dan kesehatan.  Ungkapan  pantang  larang  memiliki  “kekuatan  (gaib/ajaib)”  sebagai  penuntun hidup  dan  pedoman  bagi  masyarakat  Melayu  Belantik.  Masyarakat  Melayu  Belantik percaya bahwa peristiwa tersebut apabila mereka langgar atau abaikan akan berakibat bagi kehidupan pribadi atau bahkan masyarakatnya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Syahrir, E. (2017). UNGKAPAN PANTANG LARANG MASYARAKAT MELAYU BELANTIK. Madah: Jurnal Bahasa Dan Sastra, 7(2), 237. https://doi.org/10.31503/madah.v7i2.433

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free