In the modern economy, human beings become homo economicus a concept where consumers become objects of the economic system as their main role is just as spenders or buyers. As an alternative concept, Ekonomi Gotong Royong offers a system based on relational and communal values where the people play roles both as the buyers and the producers, or managers, and share-holders This writing is an exploration on the possibility to apply such an alternative system by analyzing its principles, needed capitals (economic, moral, and social), main components, and example in microeconomic settings. The result shows that the system can work if the stakeholders meet three prerequisites: continuous education for mindset and skillset development, moral values awareness, and spiritual foundation. AbstrakDalam ilmu ekonomi modern manusia seringkali menjadi homo ekonomikus, saat konsumen menjadi objek dari sistem ekonomi dan mereka berperan sebagai pembelanja saja. Pilihan lain adalah menerapkan sistem Ekonomi Gotong Royong yang berlandaskan nilai-nilai relasional dan komunitas sehingga orang banyak berperan baik sebagai pembelanja atau konsumen, produsen, dan pengelola dana serta pemegang saham. Tulisan ini menelusuri kemungkinan mewujudkan sistem tersebut dengan meneliti prinsip-prinsip dasarnya, modal yang diperlukan baik modal moral atau nilai dan ekonomis, komponen-komponennya, dan bagaimana contoh prosesnya di dalam skala ekonomi mikro. Sejauh ini ditemukan bahwa, sistem tersebut akan berjalan bila tiga syarat terpenuhi yaitu: pendidikan berkelanjutan untuk menyamakan mindset dan skillset para pemeran, serta kesadaran nilai-nilai moral, dan landasan spiritualitas yang mendalam.
CITATION STYLE
Christianto, V., Chandra, R. I., & Laksono, S. (2022). Sistem Ekonomi Gotong Royong: Implementasi Konsep Ekonomi Relasional yang Berakar pada Komunitas. PROSIDING PELITA BANGSA, 1(1), 43. https://doi.org/10.30995/ppb.v1i1.500
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.