Tuli mendadak adalah penurunan pendengaran sensorineural 30 dB pada tiga frekuensi berturut-turut dalam waktu 72 jam. Penatalaksanaannya dengan terapi steroid dan adjuvan hyperbaric oxygen therapy. HBOT yaitu seseorang bernapas dengan oksigen 100% di dalam ruang udara bertekanan lebih dari 1 ATA. Tujuan terapi adalah meningkatkan tekanan parsial oksigen dan memaksimalkan oksigenasi di dalam koklea sehingga tercapai perbaikan pendengaran yang ditentukan oleh faktor prognostik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, derajat, ketulian, dan onset tuli mendadak dengan perbaikan pendengaran setelah HBOT di Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo tahun 2016-2019. Desain studi potong lintang 36 pasien tuli mendadak. Faktor usia tidak dapat dinilai karena datanya konstan. Hasil uji Fisher menunjukkan tidak ada hubungan derajat ketulian dengan perbaikan pendengaran (p = 0,307). Onset tuli mendadak sebagai faktor prognostik tidak hubungan dengan perbaikan pendengaran (p = 0,559). Derajat ketulian dan onset tuli mendadak disebut faktor prognostik baik terhadap perbaikan pendengaran pasien tuli mendadak yang diterapi HBOT, tidak menunjukkan hubungan. Kata kunci: Usia, derajat ketulian, onset, tuli mendadak, HBOT. Relationship between Age, Degree of Hearing Loss, and Onset of Sudden Deafness with Hearing Improvement after Hyperbaric Oxygen Therapy Abstract Sudden deafness is sensorineural hearing deterioration of at least 30 dB in 3 sequential frequencies occuring within 72 hours. Management of sudden deafness is steroid and hyperbaric oxygen therapy HBOT as adjuvan therapy. HBOT is a therapy in which a person breathes with 100% oxygen in a compressed air space of more than 1 ATA. The therapy is intended to increase the parsial oxygen pressure and improve oxygenation in the cochlea so the hearing improvement is achieved, which determined by prognostic factors. This aim of this study is to determine the relationship between age, degree of hearing loss, and onset of sudden deafness with hearing improvement using HBOT at Dr. Mintohardjo Naval Hospital in 2016-2019. The cross-sectional study design was used in this research of 36 sudden deafness patients. Age cannot be assessed because the data is constant. Fisher's test results showed no relationship with the degree of hearing loss on hearing improvement with p = 0.307. Onset of sudden deafness as a prognostic factor showed no relationship with hearing improvement with p = 0.559. The degree of hearing loss and onset of sudden deafness which is referred to as a good prognostic factor for hearing improvement in sudden deafness treated with HBOT did not show any relationship. Keywords: age, degree of hearing loss, onset, sudden deafness, HBOT.
CITATION STYLE
Chrisna, S., Savitri, P. M., & Harjono, Y. (2021). Hubungan Usia, Derajat Ketulian, dan Onset Tuli Mendadak dengan Perbaikan Pendengaran setelah Hyperbaric Oxygen Therapy. EJournal Kedokteran Indonesia, 9(1), 13. https://doi.org/10.23886/ejki.9.28.13
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.