Permasalahan yang dihadapi UMKM di kecamatan Turen adalah masih belum adanya perencanaan bisnis yang memperhatikan aspek yang luas seperti akses modal, pemasaran, hingga keterlibatan sumber daya lokal. Namun di sisi lain, kecamatan Turen didukung dengan keberadaan paguyuban UMKM yang menaungi aktivitas pengembangan usaha. Oleh karena itu kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini disusun untuk memberikan wawasan dan keterampilan tentang perancangan rencana usaha bagi mitra UMKM dan membentuk model pengembangan usaha melalui paguyuban UMKM. Sasaran kegiatan ini adalah pengusaha UMKM yang berada di kecamatan Turen di mana pada terkumpul sejumlah 30 orang. Kegiatan dilaksanakan selama Mei – Juli 2022 dan disusun dalam beberapa tahap yakni 1) sosialisasi dan penyusunan program; 2) pelaksanaan pelatihan; dan 3) evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan sosialisasi dan penyusunan program adalah rancangan kegiatan pelatihan tentang penyusunan rencana usaha dengan penekanan pada pemahaman pengelolaan usaha, literasi keuangan, dan pemasaran digital. Kemudian pada tahapan pelaksanaan, materi pembelajaran disampaikan oleh narasumber yang berasal dari unsur akademisi dan praktisi. Terakhir, dari hasil evaluasi, tim pengabdi mendapat umpan balik yang positif di mana UMKM mendapatkan tidak hanya wawasan tetapi juga kesempatan untuk menerapkan hasil pelatihan dengan pendampingan dari tim pengabdi. Sejauh ini, UMKM masih cenderung hanya melihat peluang bisnis tanpa memperhitungkan pangsa pasar, persaingan serta rencana pengembangan usaha di masa yang akan datang. Dengan adanya pelatihan, paguyuban mendapat acuan dalam mengelola aktivitas pelatihan terkait, didukung dengan jadwal yang terstruktur dan narasumber yang memadai. Pada periode yang akan datang, perlu dilaksanakan pelatihan dengan tema berbeda yakni digitalisasi laporan keuangan dan teknik pengawetan produk olahan makanan.The main business development problem in the sub-district of Turen Micro Small Medium Enterprises (MSME) is the lack of a business plan which incorporates broad aspects such as access to capital, marketing, and the involvement of local resources. Yet, the MSME community has existed in Turen and is responsible for business development activities. Therefore, this program provides knowledge and skills about designing business plans and forming a business development model based on the MSMEs community. 30 MSMEs from Turen Sub-district participated in this program that was executed from May to July 2023 in several stages: i) socialization and program preparation; ii) implementation of technical guidance; and iii) evaluation. Firstly, the result is the design of a training program emphasising business management, financial literacy and digital marketing. Then at the implementation stage, materials were delivered by academics and practitioners. Finally, from the evaluation, positive feedback is expressed where MSMEs got the knowledge and practical skills with assistance from trainers. By far, MSMEs only oversee business opportunities without considering market share, competition and business development plans for the future. The MSMEs community uses this to manage upcoming activities, supported by a structured schedule and adequate trainers. In the future, prioritized training will be digitalization of financial reports and techniques for preserving processed food products.
CITATION STYLE
Saputera, P. M. A., & Wiguna, A. B. (2023). Pelatihan Penyusunan Rencana Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang Berbasis Sumber Daya Lokal. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 5(1), 399. https://doi.org/10.20527/btjpm.v5i1.7148
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.