STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL DALAM UPAYA PERCEPATAN EKONOMI PEDESAAN DI BADUY BANTEN

  • Wahidah N
  • Anggraini K
  • Desthiani U
N/ACitations
Citations of this article
41Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRAKPerdagangan yang pada waktu yang  lampau  dilakukan  secara barter,  sekarang ini telah mempergunakan mata uang rupiah biasa. Orang Kanekes menjual hasil buah- buahan, madu, dan gula kawung/aren melalui para tengkulak. Mereka juga membeli kebutuhan hidup yang tidak diproduksi sendiri di pasar. Pasar bagi orang Kanekes terletak di luar wilayah Kanekes seperti pasar Kroya, Cibengkung, dan Ciboleger. Pada umumnya mereka pergi dalam rombongan kecil yang terdiri dari 3 sampai 5 orang, berkunjung ke rumah kenalan yang pernah datang ke Kanekes sambil menjual madu dan hasil kerajinan tangan. Dalam kunjungan tersebut biasanya mereka mendapatkan tambahan uang untuk mencukupi kebutuhan hidup. Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa sektor wirausaha atau ekonomi kreatif memiliki peranan dalam upaya  pengembangan perekonomian wilayah Badui Banten. Maka dari itu penulis sangat tertarik untuk mengambil judul mengenai “Strategi Pengembangan Daerah Tertinggal Dalam Upaya Percepatan Ekonomi Pedesaan Di Baduy Jawa Barat”. Tujuan dari penelitian ini adalah: Menganalisis sektor unggulan ekonomi kreatif di Badui Banten,  menganalisis  potensi  ekonomi kreatif di Badui Banten, menganalisis Bagaiamana Pertumbuhan Sektor-sektor Unggulan di Badui Banten. Penelitian ini dilakukan melalui survey dengan metode perkembangan (Developmental Research). Guna mendapatkan informasi secara umum tentang keadaan daerah-daerah yang tertinggal dan siap untuk dikembangkan, maka penelitian ini banyak memanfaatkan data primer yang didapatkan melalui survei. Data sekunder hanya bersifat sebagai pendukung. Kata-kata Kunci: Strategi, Pengembangan dan Percepatan Ekonomi. STRATEGY FOR DEVELOPMENT OF LIVING AREAS IN RURAL ECONOMIC ACCELERATION EFFORTS INBADUY, WEST JAVA ABSTRACTTrade, which in the past was carried out by barter, is now using the ordinary rupiah currency. The Kanekes sell their fruits, honey and kawung / palm sugar through middlemen. They also buy necessities of life that are not produced in the market themselves. Markets for Kanekes people are located outside the Kanekes area such as Kroya, Cibengkung, and Ciboleger markets. In general, they go in small groups of 3 to 5 people, visit the homes of acquaintances who have been to Kanekes while selling honey and handicrafts. During these visits they usually get additional money to make ends meet. Based on the explanations above, it can be seen that the entrepreneurial sector or the creative economy has a role in the development of the economy in the Badui region of Banten. Therefore the author is very interested in taking the title of "Strategy For Development Of Living Areas In Rural Economic Acceleration Efforts Inbaduy, West Java". The objectives of this study are: To analyze the leading sectors of the creative economy in Badui Banten, to analyze the potential of the creative economy in Badui Banten, to analyze how the growth of leading sectors in Badui Banten. This research was conducted through a survey with the method of development (Developmental Research). In order to obtain general information about the state of the underdeveloped areas and ready to be developed, this research uses a lot of primary data obtained through surveys. Secondary data only serves as a support. Keywords: Interpersonal Communication, Excellent Service, Employees, and Customers.

Cite

CITATION STYLE

APA

Wahidah, N. R., Anggraini, K., & Desthiani, U. (2022). STRATEGI PENGEMBANGAN DAERAH TERTINGGAL DALAM UPAYA PERCEPATAN EKONOMI PEDESAAN DI BADUY BANTEN. Jurnal Sekretari Universitas Pamulang, 9(1), 36. https://doi.org/10.32493/skr.v9i1.18707

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free