Pembelajaran sastra di sekolah selalu disorot para pengamat dan peminat sastra. Hal tersebut harus diminimalkan. Pembelajaran harus mampu menciptakan materi yang menarik dan suasana yang kondusif. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Data penelitian ini adalah dongeng Cerita Si Jingkiriq, I Kukang, Nenek Pakande, La Dana dan Kerbaunya, dan Puang Tedong. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dari guru SD Kabupaten Maros. Teknik analisis meliputi proses pengorganisasian dan pengurutan data tentang dongeng dan pemilihan bahan ajar ke dalam pola kategori dan satuan uraian. Hasil analisis data dan temuan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian responden untuk dongeng sebesar 3,75 (kategori layak dijadikan bahan ajar). Bahan ajar yang dapat digunakan untuk tingkat SD adalah dongeng yang isinya sesuai dengan karakteristik, pengalaman, dan kebutuhan siswa.
CITATION STYLE
Aziz, A., & Hajrah, H. (2018). DONGENG SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR. Sirok Bastra, 5(2). https://doi.org/10.37671/sb.v5i2.109
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.