Kementerian Kesehatan Indonesia tahun 2017 telah melaporkan bahwa prevalensi Infeksi Kecacingan di Indonesia bervariasi dari 2,5% hingga 62% di setiap provinsi dan dapat menjangkit semua kelompok usia. Bahkan, World Health Organization (WHO) tahun 2021 mencatat lebih dari 1,5 miliar orang telah terinfeksi Soil Transmitted Helminths (STH) dan terdapat sekitar 62 juta anak Indonesia berisiko tinggi terinfeksi cacing. Kecacingan merupakan investasi satu atau lebih cacing parasit usus yang terdiri dari golongan nematoda usus. Tujuan pengabdian ini adalah sebagai upaya dalam memberikan edukasi kepada anak SD Benteng Sanrobone agar dapat melakukan pencegahan terhadap infeksi kecacingan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan beberapa tahpan yaitu tahapan persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Evaluasi penyuluhan kecacingan dengan menggunakan kuesioner pre – post test dengan menggunakan teknik analisis data Uji Wilcoxon yang diperoleh nilai p – value 0,001 < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan.
CITATION STYLE
Manyullei, S., Girikallo, G. G., Bakri, M., & Saputri, V. S. (2023). Penyuluhan Kecacingan Di Sekolah Dasar Benteng Sanrobone Kabupaten Takalar. Jurnal Altifani Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 13–18. https://doi.org/10.25008/altifani.v3i1.315
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.