Irama sirkadian dipengaruhi oleh cahaya lampu dapat menghambat pembentukan hormon melatonin. Baik dan buruknya tidur dilihat dari kualitas tidur. Kualitas tidur buruk memengaruhi keseimbangan fisiologis dan psikologis. Khususnya pada mahasiswa menyebabkan penurunan konsentrasi dan disfungsi aktivitas di siang hari. Penelitian dilakukan pada bulan Juli−November 2016 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Jatinangor dan bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas tidur mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang menggunakan dan tidak menggunakan cahaya lampu saat tidur. Penelitian dengan pendekatan potong lintang ini dilakukan pada populasi yaitu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Besar sampel berdasarkan rumus analitik komparatif kategorik-kategorik tidak berpasangan sejumlah 80 responden berjenis kelamin laki-laki untuk setiap kategorinya. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dengan analisis statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square. Dari 160 subjek penelitian didapatkan sejumlah 80 orang yang menggunakan lampu dan 80 orang tidak menggunakan lampu saat tidur. Perbandingan kualitas tidur antara kelompok subjek yang menggunakan lampu dan tidak menggunakan lampu dengan uji chi-square didapatkan perbedaan yang tidak bermakna dengan mayoritas subjek memiliki kualitas tidur buruk (p=0,191). Hasil menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kualitas tidur mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang menggunakan dan tidak menggunakan cahaya lampu saat tidur.Kata Kunci: Cahaya lampu, kualitas tidur, mahasiswa
CITATION STYLE
Sutrisno, R., Faisal, F., & Huda, F. (2017). Perbandingan Kualitas Tidur Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran yang Menggunakan dan Tidak Menggunakan Cahaya Lampu saat Tidur. Jurnal Sistem Kesehatan, 3(2). https://doi.org/10.24198/jsk.v3i2.15006
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.