Klaim yang sering dilontarkan oleh pengikut Yesus mengenai finalitas-Nya sebagai satu-satunya Juruselamat terus ditentang oleh kelompok yang berspekulasi menolak pernyataan dimaksud seperti halnya kaum liberal dan konservatif yang membangun pemahaman secara subjektif. Hal ini berdampak pada upaya pertanggungjawaban iman yang semakin mengalami distorsi religiusitas iman pada masa lampau hingga saat ini. Artikel ini bertujuan mengetengahkan mengenai finalitas Yesus sebagaimana Ia kemukakan bagi kelompok yang menolak maupun juga kepada pengikut-Nya dalam upaya pemerkayaan pengajaran kristologi masa kini. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan eksegesis dengan teknik pengumpulan data yaitu telaah pustaka guna memahami makna “sesungguhnya Akulah Pintu ke domba-domba itu” menurut Injil Yohanes 10:7. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa secara terbuka Yesus menyampaikan bagi para pendengar-Nya agar dapat mengakui finalitas-Nya sebagai satu-satunya “Jalan masuk” melalui “Sang Pintu” yang sekaligus adalah “Sang Gembala yang baik” dan tidak ada lagi sarana lain selain diri-Nya. Dan pemahaman kristologis tidak dapat dilakukan berdasarkan asumsi subjektivitasmanusia melainkan berdasarkan pernyataan Yesus sendiri sebagaimana dinarasikan “sesungguhnya Akulah Pintu ke domba-domba itu”.
CITATION STYLE
Karlau, S. A. (2020). FINALITAS YESUS MENURUT KLAUSA “SESUNGGUHNYA AKULAH PINTU KE DOMBA-DOMBA ITU”: EKSEGESIS INJIL YOHANES 10:7. VOX DEI: Jurnal Teologi Dan Pastoral , 1(2), 131–148. https://doi.org/10.46408/vxd.v1i2.27
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.