Daun sirih, jawer kotok dan beluntas telah digunakan secara empiris untuk mengatasi keputihandan telah terbukti secara ilmiah dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kombinasi ekstrak yang efektif sebagai antimikroba terhadap Candida albicans sebagai penyebab keputihan. Ekstrak tunggal maupun kombinasi dari dua dan tiga ekstrak dievaluasi aktivitasnya terhadap Candida albicans menggunakan metode difusi agar. Seluruh ekstrak tunggal maupun kombinasinya memberikan hambatan terhadap Candida albicans. Diameter hambat ekstrak tunggal yang paling besar diberikan oleh ekstrak daun sirih. Diameter hambat terbesar untuk kombinasi dua ekstrak ditunjukkan oleh sirih dan beluntas (26,57±0,56 mm) dibandingkan terhadap kombinasi 2 ekstrak lainnya yaitu sirih dan jawer kotok (25,17±0,96 mm); dan beluntas dan jawer kotok (22,73±0,95 mm). Kombinasi sirih+jawer kotok+beluntas memberikan diameter hambat sebesar 27,53±1,10 mm. Kombinasi ekstrak tidak memberikan diameter yang lebih baik dibandingkan terhadap ekstrak sirih tunggal.
CITATION STYLE
Yuniarni, U., & Lukmayani, Y. (2016). AKTIVITAS ANTIFUNGI EKSTRAK DAUN BELUNTAS, JAWER KOTOK, DAN SIRIH SERTA KOMBINASINYA TERHADAP Candida albicans. Pharmaciana, 6(1). https://doi.org/10.12928/pharmaciana.v6i1.2684
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.