Latar Belakang : Stroke merupakan pembunuh nomor 3 setelah penyakit jantung dan kanker, stroke biasanya ditandai dengan kelumpuhan anggota gerak pada salah satu sisi anggota tubuh, penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada penderita stroke salah satunya yaitu Range Of Motion. Terapi Range Of Motion merupakan salah satu terapi yang membantu memulihkan keadaan penderita stroke yang mengalami kelumpuhan, serta dilakukannya Range Of Motion agar tidak terjadinya risiko dekubitus. Penelitian bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pelaksanaan Range Of Motion dengan Risiko Dekubitus Pada Pasien Stroke. Metode : Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain penelitian korelasi, penelitian dilaksanakan di Ruang Saraf Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura jumlah populasi pasien stroke sebanyak 168 orang dan sampel sebanyak 118 orang dengan teknik sampling Consecutive Sampling, Instrumen berupa kuesioner dan teknik analisis data menggunakan uji Spearman’s. Hasil : Hasil dari penelitian ini dengan menggunakan uji Spearman’s diperoleh nilai p = 0,000 yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada hubungan antara pelaksanaan range of motion dengan risiko dekubitus pada pasien stroke di ruang saraf RSUD Ratu Zalecha Martapura. Kesimpulan: ada hubungan (significant) antara pelaksanaan range of motion dengan risiko dekubitus pada pasien stroke di ruang saraf RSUD Ratu Zalecha Martapura 2018 dan diharapkan penelitian ini mengoptimalkan latihan rentang gerak pada pasien stroke, karena dengan melaksanakan Range Of Motion dengan baik maka pasien dapat bergerak secara aktif maupun pasif agar terhindar dari risiko dekubitus. Kata Kunci : Range Of Motion, Stroke, Dekubitus
CITATION STYLE
Maria, I. (2020). HUBUNGAN PELAKSANAAN RANGE OF MOTION DENGAN RISIKO DEKUBITUS PADA PASIEN STROKE. JURNAL KEPERAWATAN SUAKA INSAN (JKSI), 5(1), 109–115. https://doi.org/10.51143/jksi.v5i1.226
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.