Ulat sutera memiliki potensi ekonomi yang dapat dikembangkan di masyarakat. Sinergitas antara berbagai pihak agar petani dapat menghasilkan benang yang berkualitas tinggi sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan pengembangan produk. Kelompok usaha sutera di wilayah Kabupaten Pasuruan, juga memiliki anggota disabilitas, akan tetapi tidak hanya penyandang disabilitas saja yang melakukan budidaya ulat sutera melainkan masyarakat umum juga antusias dan ikut serta pegolahan produk hilir usaha ulat sutera ini. Bahan-bahan yang diperlukan pada pengabdian ini adalah perangkat peralatan pembuatan aksesori dan alat pemintal. Metode-metode yang digunakan dalam penyelesaian pengabdian ini antara lain sosialisasi, pelatihan dan pemberian bantuan alat pemintal. Hasil kegiatan yang dilakukan Sosialisasi yang dilakukan penyampaian informasi akan dilakukan pelatihan pengolahan hasil ulat sutera menjadi produk hilir, praktek dan demonstrasi pemintalan benang dengan alat peminta khusu disabilitas. Pembuatan produk hilir sutera dari bahan limbah kokon antara lain bros, gantungan kunci dan lampu hias. Pemberian bantuan alat pemintal khusus disabiltas dan bahan untuk pembuatan aksesoris yang berbahan baku limbah kokon.
CITATION STYLE
Soetriono, Maharani, A. D., Zahrosa, D. B., Setiyono, & Slameto. (2022). PENINGKATAN PENGETAHUAN PENGOLAHAN PRODUK USAHA ULAT SUTERA (Samia Cynthia Riccini). PAKDEMAS : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 169–174. https://doi.org/10.58222/pakdemas.v2i1.83
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.