Tari Jathilan: Dari Tradisi Budaya hingga Ajang Mencari Uang di Perempatan Lampu Merah

  • Wibisono W
N/ACitations
Citations of this article
16Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tari Jathilan, sebuah seni tradisional Jawa yang memiliki makna budaya dan digunakan dalam upacara adat, telah mengalami transformasi yang signifikan di era modern. Pengaruh modernisasi dan perubahan ekonomi telah mengubah tari Jathilan menjadi ajang mencari uang di perempatan lampu merah. Fenomena ini mendorong perdebatan tentang dampaknya terhadap martabat budaya dan nilai-nilai tradisional. Beberapa mengkhawatirkan penurunan martabat budaya dan perubahan persepsi masyarakat terhadap tari Jathilan, sementara yang lain melihat potensi pemberdayaan budaya melalui transformasi ini. Dalam konteks sosial, ekonomi, dan budaya yang terus berubah, pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mendorong transformasi ini dan dampaknya terhadap budaya lokal menjadi penting. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor pendorong transformasi tari Jathilan menjadi ajang mencari uang serta mengkaji implikasi sosial, budaya, dan ekonomi dari transformasi ini. Dengan menggali pemahaman tentang transformasi tari Jathilan, penelitian ini berkontribusi dalam pelestarian budaya dan pemberdayaan seni tradisional di masa depan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Wibisono, W. (2023). Tari Jathilan: Dari Tradisi Budaya hingga Ajang Mencari Uang di Perempatan Lampu Merah. Jurnal Riset Sosial Humaniora Dan Pendidikan, 2(1), 140–152. https://doi.org/10.56444/soshumdik.v2i1.910

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free