Pesatnya pertumbuhan penduduk dan ekonomi di perkotaan memicu urbanisasi. Seiring dengan kebutuhan hunian, orang cenderung menggunakan sempadan sungai sebagai tempat tinggal. Salah satu kawasan permukiman sempadan sungai di Kota Banjarmasin yang berkembang yaitu sempadan sungai Martapura Kelurahan Mantuil. Ditinjau dari aspek geologis, geografis, dan morfologis, Kalimantan Selatan merupakan provinsi yang rawan banjir, hampir setiap tahun banjir terjadi termasuk di Kota Banjarmasin. Dampaknya, banyak masyarakat sempadan sungai menjadi korban. Masyarakat yang menjadi korban banjir tersebut, tetap memilih bertahan. Oleh karena itu untuk mengetahui kondisi eksisting permukiman, preferensi bermukim, dan bentuk mitigasi bencana banjir pemukim, penelitian ini dilakukan. Penelitian didesain menggunakan mixed method. Teknik sampling yang digunakan Purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui Survey, Indepth - Interview, dan FGD dengan jenis analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan pola permukiman mengelompok dengan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya, kondisi ekonomi dan sosial rendah, serta ketersediaan sarana pasarana belum memadai.Pemukim memutuskan untuk tetap bertahan karena aksesbilitas menuju tempat kerja, kedekatan dengan keluarga, lingkungan aman. Bentuk bentuk mitigasi yang dilakukan seperti cara masyarakat meletakan bangunan, membangun infrastruktur, dan pola ruang.
CITATION STYLE
Shofwan, Moch., Nugroho, A. R., Prasakti, Y., Fitria, N. N., & Azmi, L. (2021). MITIGASI BENCANA PADA MASYARAKAT TRADISIONAL KAMPUNG AIR KELURAHAN MANTUIL KOTA BANJARMASIN. Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah), 2(2), 79. https://doi.org/10.20527/jgp.v2i2.5011
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.