Pendahuluan: masalah gizi menjadi masalah global di seluruh dunia. Malnutrisi adalah kejadian gizi yang salah, bisa kekurangan gizi (undernutrition) maupun kelebihan gizi (over nutrition). Secara global kejadian stunting masih sangat tinggi termasuk di Indonesia. Tujuan: menganalisis faktor risiko kejadian stunting pada balita di wilayah Dataran Tinggi dan Dataran Rendah. Metode: penelitian yang digunakan adalah kuantiatif dengan desain penelitian case control. Lokasi penelitian di Kabupaten Jeneponto terbagi berdasarkan wilayah dataran tinggi dan dan dataran rendah dengan jumlah sampel penelitian masing-masing 76 (38 balita stunting dan 38 balita normal) di wilayah dataran tinggi dan dataran rendah dengan jumlah sampel 152 balita usia 6-59 bulan. Data diolah menggunakan SPSS dengan analisis univariat dan bivariat. Hasil: bahwa hasil menunjukka sumber air minum di wilayah dataran tinggi (p=0,037; OR 2,676 (CI=1,049-6,829) merupakan faktor risiko kejadian stunting. Kesimpulkan: bahwa sumber air minum merupakan faktor risiko kejadian stunting. Sehingga diharapkan adanya pengecekan lebih lanjut kualitas air minum di wilayah dataran tinggi, memberikan edukasi kepada keluarga terkait pengelolaan air minum.
CITATION STYLE
Harlina, H., Hidayanty, H., & Nur, M. I. (2021). Studi Fakor Resiko Kejadian Stunting Pada Balita Di Wilayah Dataran Tinggi Dan Dataran Rendah. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 10(2), 501–510. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.634
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.