Program Keluarga Berencana (KB) yang dimulai sejak tahun 1970-an memberikan dampak positif untuk pengendalian jumlah penduduk di Indonesia. Jumlah penduduk yang banyak menyebabkan berbagai masalah seperti tingginya angka pengangguran, meningkatnya angka kemiskinan dan kriminalitas. Di era milenial meskipun tidak sepopular dahulu, pengenalan program KB, terutama terkait kontrasepsi, masih diperlukan hingga saat ini. Untuk keamanan dan efektivitas dari penggunaan kontrasepsi tentu diperlukan penjelasan yang cukup dan tepat sasaran. Di era sekarang ini terjadi perubahan pola pemberian informasi, baik dari sisi medianya maupun caranya. Tantangan era milenial adalah pesatnya perkembangan teknologi sehingga semua orang dapat dengan mudah mengakses informasi, tidak terkecuali tentang kontrasepsi. Kelompok masyarakat yang paling terpengaruh dengan perkembangan ini adalah generasi Z selanjutnya disebut GenZ. Oleh karena itu survei ditujukan kepada GenZ di wilayah Surabaya untuk mengetahui persepsi yang dimiliki terkait kontrasepsi serta menentukan strategi yang tepat bagi apoteker muda dalam memberikan informasi yang tepat di masa mendatang. Hasil survei dari 106 responden menunjukkan bahwa sebagian besar GenZ menyatakan telah mengenal istilah kontrasepsi. Mayoritas jawaban responden (21,9%) menyatakan bahwa media sosial merupakan sarana untuk mendapatkan informasi tentang kontrasepsi. Selain media sosial, berturut-turut sarana yang menjadi sumber informasi responden terkait kontrasepsi adalah guru (19,8%), teman (15,6%), media elektronik (14,3%), dan tenaga kesehatan (10,5%).
CITATION STYLE
Firdaus, F. R., Naima, F. U., Santika, W., Marhaeny, H. D., Pertiwi, E., Anggraeni, N. S., … Utami, W. (2020). IDENTIFIKASI PENGETAHUAN DAN PERSEPSI TENTANG KONTRASEPSI PADA GENERASI Z DI SURABAYA. Jurnal Farmasi Komunitas, 6(2), 60. https://doi.org/10.20473/jfk.v6i2.21850
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.