Sekop merupakan salah satu peralatan yang biasanya digunakan dalam bidang pertanian dan konstruksi bangunan. Berdasarkan Standar Sekop SNI 0333:2011, kualitas bahan baku sekop diklasifikasikan menjadi kelas 1 (baja karbon menengah) dan kelas 2 (baja karbon). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas sekop hasil produksi IKM di beberapa kota di Indonesia dengan metode sampling. Fokus kegiatan penelitian ini yaitu pada kualitas bahan baku sekop yang dibatasi analisa pada uji kekerasan, uji beban, dan uji komposisi kimia. Hasil uji diolah untuk mendapatkan tren/karakter dari kualitas sekop hasil produksi IKM. Dari hasil uji kekerasan didapatkan 60 % dari jumlah sampel berada pada tingkat kekerasan tinggi (20-39 HRC), 20 % sampel memiliki tingkat kekerasan sedang (1-20 HRC), dan 20 % sampel memiliki tingkat kekerasan yang rendah (0-81 HRB). Hasil dari uji beban, sebanyak 87 % sampel mengalami deformasi kurang dari 25 mm dan 13 % sampel sekop mengalami patah pada bagian pegangan. Hasil pengujian komposisi kimia menunjukkan bahwa terdapat 40 % sampel yang kandungan karbonnya rendah, namun sebagian besar adalah baja karbon rendah dengan kandungan karbon < 0,1 %. Baja karbon menengah hanya terdapat sebanyak 20 %, dan sisanya sebanyak 40 % adalah baja karbon tinggi.
CITATION STYLE
Jamilah, S., Gumilar, G., & Amalia, D. (2019). ANALISIS KUALITAS SEKOP DARI HASIL PRODUKSI INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) DI INDONESIA. Metal Indonesia, 41(2), 62. https://doi.org/10.32423/jmi.2019.v41.64-70
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.