Pambiwara merupakan seseorang berketerampilan khusus dalam sastra dan bahasa Jawa yang mampu membawakan acara-acara di lingkungan masyarakat Jawa. Peran sentral pambiwara adalah membawa, mengatur, dan mengendalikan acara. Selain itu, juga bertugas mencitrakan mempelai (nyandra) dengan menggunakan kata dalam bahasa Jawa Kawi. Pada masa sekarang konsep pernikahan Jawa telah berubah dari konsep pernikahan yang klasik ke konsep semimodern. Hal ini mengakibatkan pambiwara harus mengubah sikap bahasanya untuk menyesuaikan keadaan. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif melalui pendekatan ilmu sosiolinguistik. Penyediaan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan dan distribusional (metode agih). Adapun metode yang digunakan dalam penyajian hasil analisis adalah metode informal. Berdasarkan hasil kajian, ditemukan bahwa persentase penggunaan bahasa Jawa Kawi di kalangan pambiwara berbeda-beda. Persentase bahasa Jawa Kawi yang digunakan pambiwara adalah 3,3% dalam satu rangkaian acara pernikahan. Semakin besar penggunaan bahasa Jawa Kawi dalam distribusi tuturan pambiwara pernikahan Jawa, menunjukkan eksistensi dan wujud pemertahanan bahasa Jawa Kawi.Pambiwara is a person who has an ability in art and Javanese culture. Pambiwara has importance role in the Javanese wedding because he controls and arranges the wedding event in order to keep it running smoothly. Therefore, he has to master Javanese or Kawi vocabularies to create a wise word for the bride. Nowadays, the concept of Javanese wedding has changed from the classic to the modern event. It motivated the pambiwara to change their language attitude. This is a sociolinguistics descriptive qualitative research to analyze pambiwara language attitude. This research uses simak methode to collect the data. Meanwhile, it uses padan and agih methodes to analyze the data. The result shows that the percentage of Kawi that used by pambiwara is different. There are 3.3% of Kawi vocabularies that is used by pambiwara in each wedding event. The result also shows that the greater of the use of Kawi, it denotes the existance of Kawi language maintenance.
CITATION STYLE
Harsono, H. (2020). Sikap Bahasa Pambiwara Pernikahan Jawa dalam Pemertahanan Bahasa Jawa Kawi di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo ( Pambiwara Language Attitude of Javanese Wedding in Preserving Kawi Language at Bendosari, Sukoharjo). Jalabahasa, 13(2), 233–244. https://doi.org/10.36567/jalabahasa.v13i2.99
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.