Individu yang mengalami peristiwa traumatis kemungkinan dapat mengembangkan perubahan positif dengan melakukan perjuangan. Perubahan positif ini disebut dengan post traumatic growth (PTG). Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapan proses post traumatic growth, dimensi PTG, serta faktor yang mempengaruhi PTG. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara mendalam yang dilakukan pada 5 orang penyintas child maltreatment (PCM) sedangkan analisis data menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa PTG dapat dicapai oleh PCM setelah mengalami penganiayaan pada masa kecil atau remaja. Adapun proses yang dilakukan untuk dapat mencapai post traumatic growth adalah dengan cara melakukan denial atau penyangkalan, mengelola emosi yang kurang menyenangkan, dan melakukan perenungan yang mendalam hingga tercapainya penerimaan sebagai untuk menuju growth. Selain melalui proses, hasil temuan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa adanya dukungan sosial, strategi coping yang adaptif, dan motivasi internal memiliki pengaruh yang besar dalam tercapainya growth. Individu yang telah mencapai growth juga akan mengembangkan kemampuan yang lebih dari sebelumnya yaitu, kekuatan pribadi, hubungan dengan orang lain, adanya kemungkinan dan minat baru, penghargaan pada diri sendiri dan kehidupan, memiliki prioritas hidup baru, dan kebersyukuran.
CITATION STYLE
Hasanah, N., Hidayah, N., & Safaria, T. (2023). Posttraumatic Growth pada Individu Dewasa Penyintas Child Maltreatment. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 6(7), 4722–4733. https://doi.org/10.54371/jiip.v6i7.1895
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.