Abstract. Film has become a widely used medium for education, information, and entertainment. There are many films that use stories or issues from the community around even story or issue inside a family. Family theme in film have a special place in peoples heart because they feel relate to the situation in the movie, it is proven by the high interest of many people who watch the film when the premiere of the movie begin. One of the film that use family theme is Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang. This film show a family that face a problem because one of their children is study abroad. The lack of communication and understatement between them becomes the trigger for the problem they face in this film. The purpose of this study is to find out how communication within the family is presented in the Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang movie base on denotations, connotations, and myths. The method used in this research is qualitative research method using semiotic analysis of Roland Barthes which analyses in two stages, namely the denotation and connotation stage. The data collection method is using data reduce, drawing conclusions. The subject of this research is the movie called Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang, with the purpose to find out about sign and meaning that are representing the communication within the family. After being interpreted in depth, the results of this study is that pressure from parents to their kids will makes them traumatize. The pressure also will slowly change their characteric to become more like their parents to see what they are facing. As a family, everyone must feel and know each other feeling and not pushing every argument for everyone to agree to avoid conflict that will make a bigger problem. Abstrak. Film menjadi media yang banyak digunakan untuk media pendidikan, informasi, dan hiburan. Banyak film yang mengangkat kisah atau isu yang ada di sekitar kita, bahkan kisah atau permasalahan didalam sebuah keluarga. Pengangkatan tema keluarga dalam film sendiri memiliki tempat di hati para penonton karena dirasa sangat terwakili denga apa yang diangkat oleh film, terbukti dengan tingginya animo penonton saat penanyangan film tersebut dimulai. Salah satu film yang bertema keluarga yang ramai ditonton adalah film Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang. Film drama keluarga ini menampilkan persoalan yang dihadapai oleh keluarga yang salah satu anggota keluarganya sedang kuliah di luar negeri. Kurangnya komunikasi dan juga saling pengertian diantara sesama menjadi pemicu munculnya masalah dalam film ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana komunikasi keluarga direpresentasikan dalam film Jalan Yang Jauh Jangan Lupa Pulang berdasarkan denotasi, konotasi, dan mitos yang ada didalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika model Roland Barthes yang menganalisis secara dua tahap, yaitu dengan tahap denotasi dan konotasi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data dengan mereduksi data, mengambil kesimpulan, dan pengumpulan data. Setelah dimaknai secara mendalam maka didapatkan hasil penelitan ini yaitu tekanan yang diberikan orang tua kepada anak akan menjadikan anak takut. Tekanan orang tua terhadap anak juga membuat sifat dan sikap anak lambat laun akan serupa dalam menyikapi suatu hal. Sebagai keluarga semua anggota keluarga harus saling mengerti satu sama lain dan tidak memaksakan kehendaknya untuk menghindari konflik yang akan berakibat kekecewaan dan rasa penyesalan di kemudian hari.
CITATION STYLE
Hilal Abdul Rizky Yamani, & Oji Kurniadi. (2024). Representasi Komunikasi Keluarga dalam Film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang. Bandung Conference Series: Public Relations, 4(1), 31–36. https://doi.org/10.29313/bcspr.v4i1.10251
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.