Batu saluran kemih masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling sering terjadi pada bagian urologi di dunia, termasuk di Indonesia. Pada pasien yang mengalami batu saluran kemih terdapat masa keras berbentuk batu kristal di sepanjang saluran kemih sehingga menimbulkan rasa nyeri. Teknik relaksasi nafas otot progresif ditujukan guna mengurangi ketegangan otot, dan kecemasan untuk mencegah peningkatan rangsangan nyeri, sebagai salah satu metode penatalaksanaan nyeri akut. Tujuan studi ini digunakan untuk mengetahui apakah teknik relaksasi otot progresif dapat mengurangi nyeri pada pasien batu ginjal dextra. Penelitian ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan asuhan keperawatan. Skala peringkat numerik (NRS) digunakan untuk mengukur nyeri. Penelitian ini termasuk pasien dengan gagal ginjal. Penilaian, diagnosis, pengobatan, implementasi, dan evaluasi semuanya termasuk dalam data yang dikumpulkan. Intervensi yang dilakukan yaitu terapi relaksasi otot progresif yang dilakukan selasa 3x24 jam. Hasil penelitian menemukan relaksasi otot progresif mediasi penurunan skala ketidaknyamanan pasien dengan aturan hasil termasuk penyataan kesakitan, kegelisahan, kesulitan istirahat dan rintihan berkurang dari sedang menjadi kurang. Pasien tidak lagi mengeluh sakit dan menunjukan adanya penurunan nyeri.
CITATION STYLE
Nisa, L., & Suandika, M. (2023). Studi Kasus Implementasi pada Tn.S dengan Diagnosa Keperawatan Nyeri Akut atas Indikasi Post Percutaneous Nephrolithomy (PCNL). Jurnal Gawat Darurat, 5(1), 51–58. https://doi.org/10.32583/jgd.v5i1.1296
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.