Perempuan Indonesia telah mampu mengatur diri mereka sejak pra-kemerdekaan. Mereka bersatu untuk meraih kemerdekaan, tetapi mereka juga terbagi berdasarkan agama dan masalah-masalah yang mereka perjuangkan. Dalam masalah poligami, organisasi-organisasi perempuan Kristen dan sekuler cenderung menentangnya, sementara perempuan Islam cenderung setuju menerima poligami sebagai bagian dari syariah Islam yang tidak dapat dilarang. Artikel ini akan membahas tentang perbedaan pendapat antara perempuan muslim progresif dan konservatif, terutama tentang masalah kekerasan seksual, pernikahan anak dan pernikahan poligami. Berbeda dari organisasi perempuan Muslim sebelumnya di tahun 1990-an, terdapat peningkatan jumlah perempuan muslim dengan latar belakang pesantren yang lebih berpendidikan dan kritis terhadap interpretasi Alquran yang bias laki-laki. Mereka menentang kekerasan seksual, pernikahan anak dan pernikahan poligami. Namun, ada juga peningkatan jumlah perempuan berpendidikan dengan latar belakang ilmu sekuler dan ilmu sains murni yang cenderung membaca Al-Qur'an secara harfiah dan tidak setuju terhadap diberlakukannya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, mempromosikan pernikahan anak dan pernikahan poligami. Pernikahan poligami dapat disebarluaskan lebih baik di kalangan orang Indonesia dengan menggunakan social media dan fasilitas internet lainnya
CITATION STYLE
Nurmila, N. (2020). THE CURRENT BATTLES BETWEEN PROGRESSIVE AND CONSERVATIVE MUSLIM WOMEN IN INDONESIA. AGENDA: Jurnal Analisis Gender Dan Agama, 2(1), 1. https://doi.org/10.31958/agenda.v2i1.2026
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.