Manusia sering mengalami kendala dalam mengekspresikan emosi, perasaan dan pendapatnya kepada orang lain. Ada yang sungkan dan tidak enak ketika akan menyampaikan pendapatnya. Rasa tidak enak tersebut muncul karena takut menyakiti perasaan orang lain dan dianggap tidak tahu etika. Permasalahan ini berkaitan dengan ketrampilan komunikasi asertif. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bagi ibu-ibu kader PKK terkait pentingnya komunikasi asertif agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menjalin komunikasi. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dengan diberikan ceramah dan tugas yang berisi tentang komunikasi. Berdasarkan analisis data dengan menggunakan teknik koding deskriptif didapatkan hasil bahwa ada peningkatan pemahaman komunikasi asertif pada ibu-ibu kader PKK dari sebelum dan setelah diberikan psikoedukasi. Hal ini menunjukkan dengan adanya peningkatan pemahaman komunikasi asertif, peserta mampu menerapkan cara berkomunikasi secara asertif dan meminimalisir terjadinya kesalahpahaman saat menjalin komunikasi. Kegiatan ini membawa manfaat yang positif bagi seluruh peserta kegiatan yaitu warga wilayah RW 15 pada umumnya, dan ibu-ibu Kader PKK pada khususnya. Dengan memahami dan mempraktekkan komunikasi asertif maka peserta menyadari makna pentingnya komunikasi asertif untuk membangun komunikasi yang baik.
CITATION STYLE
Pungky, P., Savitri, A. D., & Katkar, K. (2023). Peningkatan Komunikasi Asertif sebagai Upaya Mencegah Kesalahpahaman dalam Komunikasi bagi Ibu-Ibu PKK. To Maega : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 6(3), 504. https://doi.org/10.35914/tomaega.v6i3.1805
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.