Abstract: Instagram marks the importance of participatory culture in the era of new media. This paper aims to examine the complex notion of privacy in regards to children’s privacy that were made famous (by their parents) through Instagram with the selebgram phenomenon. By examining the data gathered using #selebgram and underlining the self-presentation perspective in the study of the psychological communication, the results show that parents have their own motives and goal when uploading their child’s fotos on Instagram. Consequently, the childs have to lose their privacy in cyberspace and of course, the information is vulnerable to crime.Keywords: children’s privacy, Instagram, selebgram, self-presentationAbstrak: Instagram menandai gagasan pentingnya budaya partisipatif dalam era media baru. Tujuan dari paper ini adalah untuk menganalisa konsep Instagram sebagai forum dan sarana komunikasi dengan melihat fenomena selebgram. Paper ini meneliti gagasan kompleks privasi dalam hal privasi anak-anak yang dibuat terkenal (oleh orang tua mereka) melalui Instagram dengan memeriksa data yang dikumpulkan menggunakan #selebgram dan menggarisbawahi perspektif presentasi diri dalam kajian psikologi komunikasi. Hasil analisa menunjukkan bahwa ada motif dan tujuan orang tua memuat foto anaknya di akun Instagram. Sedangkan dampaknya, anak tidak mempunyai privasi di dunia maya dan tentunya informasi tersebut akan rentan disalahgunakan untuk kejahatan.Kata Kunci: Instagram, presentasi diri, privasi anak, selebgram
CITATION STYLE
Krisnawati, E. (2017). Mempertanyakan Privasi di Era Selebgram: Masih Adakah? Jurnal ILMU KOMUNIKASI, 13(2), 179–200. https://doi.org/10.24002/jik.v13i2.682
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.