Kabupaten Tulang Bawang terus memacu pertumbuhan ekonomi daerahnya, strategi ini diharapkan dapat medorong peningkatan sumber-sumber penerimaan daerah, khususnya penerimaan yang berasal dari daerah. Meningkatnya aktivitas ekonomi daerah Kabupaten Tulang Bawang, akan mendorong kebutuhan akan trasnportasi khususnya trasportasi darat mengharuskan adanya peningkatan pelayanan terhadap pengguna jasa transportasi darat. Pendekatan yang digunakan dalam Analisis Evaluasi Terminal Menggala sebagai Aset Daerah Kabupaten Tulang Bawang - Lampung ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif-rasionalistik. Metodologi kualitatif-rasionalistik ini didasarkan atas pendekatan menyeluruh/holistik berupa suatu konsep umum (grand concepts) yang diteliti pada objek tertentu (specifics), yang kemudian didudukan kembali hasil penelitiannya pada konsep umumnya. Operasional Terminal Menggala ini ternyata tidak optimal, terbukti dengan tidak adanya mobilitas kendaraan didalam terminal, seharusnya terminal Menggala menjadi pusat penarikan retribusi terminal. Retribusi terminal ditarik melalui Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) yang ada di beberapa titik di Kabupaten Tulang Bawang yang berjumlah kurang lebih 16 titik pemungutan dan pungutan liar (pungli) diluar terminal dan retribusi sudah ditarik di pos TPR diluar terminal sehingga Terminal Menggala terkesan sebagai terminal mati.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Wahyuni, S., & Khoirudin, R. (2016). ANALISIS OPTIMALISASI ASET PADA TERMINAL MENGGALA DI KABUPATEN TULANG BAWANG PROVINSI LAMPUNG. Jurnal Manajemen, 5(2). https://doi.org/10.26460/jm.v5i2.194