Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta mendeskripsikan pola penyajian dan garap kendhangan Tari Sekar Pudyastuti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis struktur penyajian, bentuk gending, dan pola kendhangan yang digunakan dalam penyajian Tari Sekar Pudyastuti. Tari Sekar Pudyastuti merupakan sebuah tari klasik gaya Yogyakarta karya K.R.T. Sasmintadipura yang diciptakan pada tahun 1979, yang berfungsi sebagai tari permohonan dan berkembang menjadi tari penyambutan.Penyajian Karawitan Tari Sekar Pudyastuti diawali dengan Lagon Jugag Laras Pelog Pathet Barang yang digunakan untuk mengiringi kapang-kapang majeng dan dilanjutkan dengan Ladrang Srikaton Mataram, kemudian Bawa Sekar Kinanthi Mangu, dan Ladrang Mugi Rahayu serta diakhiri dengan Lagon Jugag Laras Pelog Pathet Barang untuk mengiringi kapang-kapang mundur. Sebagai iringan tari tunggal, Karawitan Tari Sekar Pudyastuti memiliki keunikan, satu tari yang menggunakan iringan dua gending bentuk yang sama yaitu bentuk ladrang.Hasil kesimpulan diperoleh bahwa garap kendhangan Tari Sekar Pudyastuti disesuaikan dengan struktur dan pola gerak tarinya yang merupakan pengembangan dari pola gerak dasar tari putri gaya Yogyakarta. Hal ini dapat diketahui dari sedikitnya sekaran kendhangan uyon-uyon yang diadopsi ke dalam Tari Sekar Pudyastuti meskipun bentuk dan struktur penyajiannya menggunakan garap uyon-uyon. This research aims to find out and describe the pattern of presenting and working kendhangan in the Sekar Pudyastuti Dance. The method used in this research is descriptive analysis, namely describing and analyzing the presentation structure, musical form, and kendhangan patterns used in the presentation of the Sekar Pudyastuti Dance. The Sekar Pudyastuti Dance is a Yogyakarta style classical dance by K.R.T. Sasmintadipura that was created in 1979, It functions as a supplication dance and has developed into a welcoming dance. The presentation of the Karawitan Sekar Pudyastuti Dance begins with Lagon Jugag Laras Pelog Pathet Barang which is used to accompany kapang – kapang majeng and continues with Ladrang Srikaton Mataram, then Bawa Sekar Kinanthi Mangu, and Ladrang Mugi Rahayu and ends with Lagon Jugag Laras Pelog Pathet Barang to accompany kapang – kapang back off. As a single dance accompaniment, Karawitan Tari Sekar Pudyastuti is unique, a dance that uses the accompaniment of two pieces of the same form, namely the ladrang form. The conclusion was that the work on the Sekar Pudyastuti Dance kendhangan was adapted to the structure and movement patterns of the dance, which was a development of the basic movement patterns of the Yogyakarta style women's dance. This can be seen from the small number of sekaran kendhangan uyon-uyon that have been adopted into the Sekar Pudyastuti Dance even though the form and structure of the presentation use garap uyon-uyon.
CITATION STYLE
Annisa Sari Megawati. (2024). KARAWITAN TARI SEKAR PUDYASTUTI KARYA K.R.T. SASMINTADIPURA: STRUKTUR PENYAJIAN DAN GARAP KENDHANGAN. DESKOVI : Art and Design Journal, 7(1), 89–97. https://doi.org/10.51804/deskovi.v7i1.16590
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.