Alkaloid kuinin terdapat pada tanaman kina yang menjadi bahan baku untuk pembuatan obat pil kina yang berkhasiat dalam pengobatan penyakit malaria. Pemilihan metode, pelarut, teknik identifikasi dan karakterisasi senyawa alkaloid kina di dalam tanaman kina (Cinchona succirubra Pav. Ex Klotzsch) perlu dilakukan dalam upaya menghasilkan senyawa dengan pemisahan terbaik. Ekstraksi dengan metode maserasi, identifikasi golongan dengan metode screening fitokimia. Fraksinasi dengan metode ekstraksi cair-cair dan kromatografi kolom lambat. Isolasi dengan metode kromatografi preparatif dan metode KLT-Densitometri. Ekstraksi maserasi didapat hasil filtrat dengan warna coklat kemerahan. Skrining fitokimia hasil positif golongan triterpenoid dan alkaloid. Ekstraksi cair-cair didapat hasil fraksi air, fraksi etil asetat I, dan fraksi etil asetat II. KLT dan identifikasi perekasi kimia hasil positif mengandung kuinin pada fraksi etil asetat II. Kromatografi kolom didapat hasil berupa 4 fraksinasi dengan warna yang berbeda-beda. Kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP) dan isolasi senyawa dengan KLT-Densitometri didapat hasil kadar kuinin rata-rata fraksi etil asetat yaitu 15,30%. Fraksi etil asetat kulit batang kina (Cinchona succirubra Pav. Ex Klotzsch) menghasilkan kadar rata-rata kuinin sebesar 15,30% sesuai dengan tanaman kina yang dibudidayakan yang mengandung alkaloid kuinin sampai 15%.
CITATION STYLE
Giri, G. S. (2020). Identifikasi dan Penetapan Kadar Senyawa Kuinin Fraksi Etil Asetat Kulit Batang Kina (Cinchona succirubra Pav. Ex Klotzsch) Secara KLT-Densitometri. Berkala Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia (BIMFI), 7(2), 1–12. https://doi.org/10.48177/bimfi.v7i2.41
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.