Usaha mikro, kecil, dan meMdium (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian indonesia. Namun, UMKM memiliki beberapa masalah, terutama dalam pencatatan laporan keuangan. Pemerintah telah memberlakukan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) pada tahun 2009 sebagai pedoman standar dalam menyusun laporan keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sosialisasi SAK ETAP, penjualan, latar belakang pendidikan pemilik, usia perusahaan, dan teknologi informasi terhadap penerapan SAK ETAP di UMKM.Populasi penelitian ini adalah seluruh pemilik UMKM di desa Suryodiningratan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei dengan menggunakan kuesioner. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling dan mengambil 32 sampel. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda.Berdasarkan analisis, sebagian besar pemilik UMKM tidak tahu tentang SAK ETAP, jadi mereka tidak menerapkan SAK ETAP. Mereka baru saja mensosialisasikan SAK ETAP dan informasi teknologi terhadap implementasi SAK ETAP. Saran yang diajukan adalah para pemangku kepentingan memberikan sosialisasi SAK ETAP untuk UMKM. Kemudian, UMKM diharapkan menggunakan SAK ETAP untuk menyusun laporan keuangan.
CITATION STYLE
Nurdwijayanti, N., & Sulastiningsih, S. (2018). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) PADA UMKM (Studi Kasus Pada UMKM Di Suryodiningratan Mantrijeron Yogyakarta). Jurnal Riset Akuntansi Mercu Buana, 4(1), 35. https://doi.org/10.26486/jramb.v4i1.496
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.