Peran Gender dalam Keluarga Nelayan Tradisional dan Implikasinya pada Model Pemberdayaan Perempuan di Kawasan Pesisir Malang Selatan1) Hany Handajani, 2) Rahayu Relawati, 3) Eko Handayanto1Jurusan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang, Jln. Raya Tlogomas no. 246, Malang 65144; 2Jurusan Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang, Jln. Raya Tlogomas no. 246, Malang 65144; 3Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang, Jln. Raya Tlogomas no. 246, Malang 65144; *Email : hannyhandajani.umm@gmail.comAbstract :Nelayan tradisional masih mempertahankan cara penangkapan ikan, bekerja tanpa inovasi teknologi, tanpa dukungan modal kuat, tanpa kelembagaan usaha yang mapan. Tujuan jangka panjang penelitian adalah terbinanya nelayan tradisional berdasarkan perspektif gender. Dalam jangka pendek perlu dirumuskan metode pembinaan perempuan khususnya dan keluarga nelayan tradisional pada umumnya setelah melalui serangkaian analisis gender. Penelitian dilakukan di pesisir Sendangbiru, Malang Selatan. Sempel keluarga nelayan tradisional ditentukan secara random. Data diambil melalui wawancara terstruktur, wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Data dianalisis secara deskriptif dan dengan analisis gender metode Harvard. Keywords :nelayan tradisional, aktivitas melaut, aktivitas pasca tangkap ikan, pembinaan
CITATION STYLE
Handajani, H., Relawati, R., & Handayanto, E. (2016). Peran Gender dalam Keluarga Nelayan Tradisional dan Implikasinya pada Model Pemberdayaan Perempuan di Kawasan Pesisir Malang Selatan. Jurnal Perempuan Dan Anak, 1(1). https://doi.org/10.22219/jpa.v1i1.2745
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.