Disleksia sering disalah artikan sebagai kebodohan atau kemalasan pada anak. Gejala disleksia dikenal dengan gangguan belajar yang meliputi mengenal huruf, mengeja, membaca, dan menulis. Meskipun gejala disleksia tidak terlihat dengan jelas, kondisi ini dapat berdampak pada perkembangan pola belajar anak. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi gejala disleksia sedini mungkin agar tidak mengganggu perkembangan belajar pada anak. Selain itu, penelitian juga bertujuan untuk mengevaluasi keakuratan teknik yang digunakan. Analisa menggunakan metode jaringan syaraf tiruan dengan teknik backpropagation dengan memberikan nilai bobot, sehingga dapat memberikan nilai input dengan benar. Penelitian menggunakan 150 dataset, 40 variabel input dan 40 lapisan tersembunyi. Keluaran yang diharapkan mencakup disleksia atau non-disleksia. Hasil implementasi dan pengujian untuk data latih dan data uji terbaik adalah 90:10. Dengan nilai epoch maksimum 5000 dan nilai error target 0,001. Metode backpropagation dapat memberikan hasil akurasi terbaik 100% pada learning rate 0,5. Sehingga metode backpropagation dapat dengan baik mendeteksi gangguan disleksia pada anak sejak dini.
CITATION STYLE
Yanti, N., Setiawan, A., & Defit, S. (2023). Analisa Dini Gangguan Disleksia Anak Sekolah dengan Metode Backpropagation. Jurnal Edukasi Dan Penelitian Informatika (JEPIN), 9(2), 168. https://doi.org/10.26418/jp.v9i2.64588
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.