Peningkatan kemampuan berpikir kritis sebagai upaya peningkatan kemampuan penalaran kritis di era revolusi industri 4.0 jika dihubungkan dengan teori belajar sosial kognitif, permasalahan yang diangkat dalam artikel ini adalah kemampuan siswa/ individu dalam melakukan penalaran kritis. Kemampuan berpikir kritis dapat mendorong individu untuk berpikir secara logis, mampu menyampaikan ide, argument dengan baik dan dapat mengevaluasi ide secara logis. Kemampuan individu dalam berpikir kritis akan mempengaruhi kepribadian individu dalam bersikap, konsep diri dan kematangan perilaku. Individu yang memiliki konsep diri yang positif akan mempengaruhi keputusan dan tindakan mereka dalam bersikap, sebaliknya individu yang memiliki konsep diri yang negatif maka dirinya akan kesulitan dalam membuat keputusan dan tindakan. Salah satu potensi yang penting dimiliki individu, di era revolusi industri 4.0 persaingan kompetensi tidak hanya terjadi pada setingkat global maka kemampuan berpikir kritis perlu dikembangkan agar dapat menciptakan SDM yang unggul Program profil pelajar pancasila implementasi dari konsep belajar sepanjang hayat capaian adalah penanaman pendidikan karakter, nilai dan sikap tercermin pada 6 dimensi pada profil pelajar pancasila. Kemampuan berpikir dan bernalar kritis menjadi salah satu skill yang dikembangkan pada era revolusi industri 4.0.
CITATION STYLE
Dinanty, N. S. (2023). STRENGTHENING STUDENTS’ CRITICAL THINKING AS AN EFFORT TO IMPROVE SOCIAL COGNITIVE SKILLS IN SUPPORTING EDUCATION IN THE ERA OF INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0. Jurnal Pelayanan Bimbingan Dan Konseling, 6(3). https://doi.org/10.20527/jpbk.2023.6.3.11375
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.