Latar Belakang: Perdarahan terselubung pada pasien trauma tumpul menjadi penyebab kedua tertinggi kematian. Tidak terdeteksinya cedera abdomen menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas lambat pada pasien yang dapat bertahan pada fase-fase awal trauma. Manajemen nonoperatif (NOM) pada trauma organ solid adalah aman dan efektif, dan strategi ini telah menjadi praktek yang digunakan secara luas. Lactate clearance memiliki manfaat klinis yang penting pada pasien dengan trauma akut, yang superior terhadap pemeriksaan inisial laktat. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan pemeriksaan nilai lactate clearance pada jam-jam pertama setelah resusitasi terhadap keberhasilan penanganan manajemen nonoperatif. Metode: Bentuk penelitian ini adalah cohort prospektif observasional dengan analisis hubungan lactate clearance 2 jam dan 4 jam dengan keberhasilan NOM pada pasien trauma tumpul abdomen dengan riwayat syok perdarahan di RS. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2015 sampai Juli 2016.. Hasil: Terdapat 34 subjek pada studi ini. Terdapat hubungan yang signifikan antara lactate clearance 2 jam (LCD2) dan lactate clearance 4 jam (LC4) dengan kesuksesan NOM (p <0.001). Tidak terdapat perbedaan signifikan antara LC2 dan LC4 dalam menentukan kesuksesan NOM (p>0,05). Kesimpulan: terdapat hubungan yang sangat signifikan antara lactate clearance 2 jam (LC2) maupun lactate clearance 4 jam (LC4) dalam menentukan keberhasilan manajemen non operatif (NOM) pada pasien dengan syok perdarahan yang disebabkan oleh trauma tumpul abdomen.
CITATION STYLE
Octoria, N., Rudiman, R., & Purnama, A. (2020). Hubungan Lactate Clearance 2 Jam dan 4 Jam dengan Keberhasilan Manajemen Nonoperatif pada Pasien Trauma Tumpul Abdomen dengan Riwayat Syok Perdarahan. Jurnal Llmu Bedah Indonesia, 45(1), 42–56. https://doi.org/10.46800/jibi-ikabi.v45i1.41
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.