Eliminasi Waste Pada Proses Produksi Malt Powder Dengan Metode VSM dan VALSAT (Studi Kasus PT. XYZ)

Abstract

The background of this research is that there is still waste in the malt powder production process, as evidenced by the results of the questionnaire which show 17% waste defect, 16% inventory and 15% waiting. This study aims to identify waste in the malt powder production process using a lean manufacturing approach and the tools used in this study are value stream mapping (VSM) and value stream analysis tools (VALSAT). The initial stage is to create a value stream mapping curent state, then analysis using process activity mapping (PAM) to identify types of activities such as value added (VA), non value added (NVA) and necesary non value added. From the analysis, the value added ratio is 55.44%. Then perform waste analysis with supply chain response matrix (SCRM) and then analyze waste with quality filter mapping (QFM) for defect types of waste. The percentage of delay activity was 7.09%, where this activity was included in non-added value (NVA) activities and the results of the SCRM analysis of the raw material storage area were 1, 03, the production process area was 0.13 and the finished goods storage area was 0.96. Then the time to fulfill the order fulfillment of malt powder is 47 days with the cumulative physical stock days of 2.1 days. Abstrak Latar belakang penelitian ini adalah masih adanya waste pada proses produksi malt powder, terbukti dengan hasil kuisioner yang menunjukan adanya waste defect 17 %, inventory 16 % dan waiting 15 %. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi waste pada proses produksi malt powder menggunakan pendekatan lean manufaktur dan tools yang digunakan dalam penelitian ini adalah value stream mapping (VSM) dan value stream analys tools (VALSAT). Tahapan awal adalah membuat value stream mapping curent state, kemudian analisa dengan menggunakan process activity mapping (PAM) untuk mengidentifikasi jenis kegiatan seperti value added (VA), non value added (NVA)dannecesary non value added. Dari hasil analisa nilai value added ratio adalah 55,44 %. Selanjutnya melakukan analisa waste dengan suply chain respons matrix (SCRM) dan selanjutnya analisa waste dengan quality filter mapping (QFM) untuk waste jenis defect. Presentase aktifitas delay sebesar 7,09 % dimana aktifitas ini termasuk dalam aktifitas non added value (NVA) dan hasil analisa dari SCRM area penyimpanan bahan baku sebesar 1, 03, area proses produksi 0,13 dan area penyimpanan barang jadi 0,96. Kemudian waktu untuk memenuhi order pemenuhan malt powder adalah 47 hari dengan kumulatif days physical stock 2,1 hari.