Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik biobriket yang dihasilkan dari kombinasi limbah kulit batang sagu dan tempurung kelapa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap. Pada penelitian ini digunakan 5 perlakuan dengan 3 kali pengulangan. Perlakuan dinotasikan dengan huruf S (Kulit batang sagu), dan K (tempurung kelapa) dimana (1) S10K0 arang kulit batang sagu 100 % (2) S7,5K2,5 arang kulit batang sagu 75% dan arang tempurung kelapa 25 % (3) S5K5 arang kulit batang sagu 50 % dan arang tempurung kelapa 50 % (4) S2,5K7,5 arang kulit batang sagu 25 % dan arang tempurung kelapa 75 % (5) S0K10 arang tempurung kelapa 100 %. Parameter yang diamati pada penelitian ini meliputi rendemen, kadar zat menguap, kadar abu, dan lama penyalaan. Secara keseluruhan nilai rendemen arang kulit batang sagu sebesar 14% dan nilai rendemen arang tempurung kelapa sebesar 15%. Kadar abu berkisar antara 4,23-14,4%, kadar zat menguap berkisar antara 3,15-3,71%, nilai kalor berkisar antara 114-168 Cal/g, sedangkan lama penyalaan berkisar selama 3400-4180 detik. Penambahan arang tempurung kelapa pada pembuatan biobriket kulit batang sagu cenderung meningkatkan lama penyalaan, namun cenderung menurunkan kadar abu. Kombinasi terbaik dalam pembuatan biobriket adalah kombinasi dengan ratio 25% arang kulit batang sagu dan 75% arang tempurung kelapa (S2,5K7,5) dengan nilai kadar air sebesar 5,08%, kadar abu sebesar 4,93%, kadar zat menguap sebesar 3,27%, dan lama penyalaan selama 3980 detik/gram.
CITATION STYLE
Karamoy, J. M., Santoso, B., & Gultom, S. O. (2019). Studi Karakteristik Bio-briket Berbahan Baku Limbah Kulit Batang Sagu dan Tempurung Kelapa. Agritechnology, 2(1), 8. https://doi.org/10.51310/agritechnology.v2i1.23
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.